Peshawar, 18 Rabi’ul Awwal 13437/30 Desember 2015 (MINA) – Seorang pembom bunuhdiri muda Taliban, Selasa, meledakkan dirinya di luar kantor pemerintah yang padat di kawasan rusuh Pakistan barat laut, menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai hampir 60 lainnya dalam salah satu serangan paling mematikan sejak pembantaian di sekolah Peshawar yang merenggut lebih dari 150 jiwa.
Sepeda motor yang ditunggagi pembom diledakkan dengan sengaja saat penjaga keamanan menghentikannya di luar Kantor Otoritas Pendaftaran dan Database Nasional (NADRA), yang mengatur basis data pemerintah dan mengelola database pendaftaran sensitif bagi seluruh penduduk Pakistan, di Khyber-Pakhtunkhwa, sebuah kota di kawasan Mardan, kata para pejabat.
“Setidaknya 26 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka,” kata Mushta Ghani, menteri informasi provinsi.
“Jika penyerang tidak dihentikan oleh penjaga keamanan di pintu gerbang kantor, jumlah korban tewas mungkin akan lebih tinggi lagi,” kata Kapolda Mardan, Inspektur Jenderal Saeed Wazir.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Sekitar 12 kilogram bahan peledak mungkin telah digunakan dalam ledakan yang menyebabkan kerusakan yang luas pada gedung kantor, katanya. Ledakan kuat juga menghancurkan jendela beberapa kendaraan yang diparkir dekat gedung.
Dikatakannya, pembom berusia sekitar 22-25 tahun. Serangan terjadi pada saat sekitar 400 berada di kantor yang tetap ramai hampir sepanjang waktu itu.
Bagian tubuh manusia tampak berceceran di lokasi kejadian, demikian laporan PTI, sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mereka yang terluka, beberapa dalam kondisi kritis, dilarikan ke Kompleks Medis Mardan, rumah sakit Peshawar dan fasilitas lainnya di kota, tempat keadaan darurat telah diumumkan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Daerah itu telah ditutup dan para petugas penyelamat dan keamanan bergegas ke lokasi. Kementerian Dalam Negeri telah meminta laporan langsung ledakan itu.
Perdana Menteri Nawaz Sharif mengutuk keras serangan itu dan menyatakan duka mendalam atas hilangnya nyawa tak berdosa.
Kelompok sempalan Tehreek-i-Taliban, Jamaah-ul-Ahrar, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, mengatakan pihaknya melakukan serangan pada “negara kafir Pakistan”.
Pemboman ini adalah salah satu yang paling mematikan sejak tindakan keras pasukan keamanan menyusul pembantaian di sebuah sekolah Peshawar tahun lalu, tempat dibunuhnya 150 orang, sebagian besar anak-anak sekolah, oleh Taliban. (T/R07/R01)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)