Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMBUATAN SOAL UN 2016 LIBATKAN GURU KURIKULUM 2013 DAN 2006

Fauziah Al Hakim - Rabu, 6 Januari 2016 - 23:14 WIB

Rabu, 6 Januari 2016 - 23:14 WIB

342 Views ㅤ

Kemendikbud
<a href=

Kemendikbud" width="300" height="76" /> Sumber: Kemendikbud

Jakarta, 26 Rabi’ul Awwal 1437/6 Januari 2016 (MINA) – Tujuan capaian pengetahuan, standar kompetensi lulusan (SKL) atau kompetensi dasar (KD) antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum 2006 hampir sama.

Kesamaan SKL disampaikan Kemendikbud ke Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai rujukan dalam membuat kisi-kisi ujian nasional (UN). Proses pembuatan kisi-kisi UN tahun pelajaran 2015/2016 turut melibatkan guru di sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 maupun yang masih menerapkan Kurikulum 2006.

“Waktu menyusun kisi-kisi UN, kita juga mengundang guru-guru yang mengajar Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Kisi-kisi itu kemudian dikembangkan, kemudian diserahkan ke BSNP. Setelah itu ditelaah oleh BSNP untuk kemudian ditetapkan secara resmi sebagai kisi-kisi ujian nasional,” ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, Nizam, demikian laman resmi Kemendikbud yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Rabu (6/1).

Nizam mengatakan, dalam tahap penyusunan kisi-kisi, Kemendikbud mengajak guru-guru dari Kurikulum 2013 dan 2006 berdiskusi tentang materi yang akan dimasukkan ke dalam kisi-kisi.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Apakah sudah diajarkan? Kalau sudah diajarkan oleh guru yang mengajar Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 itu lalu dimasukkan ke dalam kisi-kisi,” tuturnya.

Setelah kisi-kisi ujian nasional resmi ditetapkan oleh BSNP, tahap selanjutnya adalah menjadikan kisi-kisi tersebut sebagai rujukan membuat soal UN. Tim pembuat soal UN terdiri dari beberapa elemen, yaitu dari perguruan tinggi, ahli pengukuran, dosen, hingga guru-guru yang mengajar Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006.

Setelah soal UN dibuat, tahap selanjutnya adalah review atau mengkaji kembali.

“Setelah yakin sudah benar semua, kemudian buat try out untuk dua kelompok, yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Kemudian masuk tahap validasi. Apakah semua soal sudah meng-cover semua yang akan diuji? Jadi kita pastikan tidak hanya sekali (proses), jadi dimulai dari kisi-kisi, pembuatan soal, try out, hingga tahap validasi,” kata Nizam.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Ia mengatakan, review atau kajian kembali untuk tahap terakhir dilakukan dalam bentuk panel. Setelah review panel dilakukan, ada tahap yang disebut providence. Semua proses tahapan pembuatan kisi-kisi dan soal ujian nasional itu dilakukan agar kualitas soal UN benar-benar terjaga, dan tentunya melibatkan guru-guru yang mengajar Kurikulum 2013 dan 2006. (T/P006/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
MINA Millenia