Gaza, MINA – Jumlah kasus pembunuhan terhadap jurnalis Palestina yang dilakukan Israel di Gaza dalam satu tahun terakhir mencapai lebih dari dua kali lipat rata-rata pembunuhan terhadap jurnalis secara global selama setahun, kata Serikat Pers Palestina.
Menurut laporan TRT World pada Sabtu (3/11), Serikat Pers Palestina mengatakan, pasukan Israel telah membunuh 183 jurnalis di Gaza sejak Oktober 2023.
“Angka ini lebih dari dua kali lipat jumlah jurnalis yang terbunuh setiap tahun di seluruh dunia,” kata serikat tersebut dalam sebuah pernyataan yang menandai Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis.
“Pembantaian yang dilakukan secara sistematis oleh pasukan pendudukan (Israel) terhadap jurnalis Palestina di Gaza, yang bertujuan menghilangkan saksi kebenaran, tidak akan dibiarkan begitu saja,” imbuh pernyataan itu.
Baca Juga: Israel 52 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata Sejak 27 November Lalu
Serikat tersebut menggambarkan “pembantaian mengerikan terhadap jurnalisme dan kemanusiaan oleh pasukan pendudukan di Gaza” sebagai “pembantaian jurnalis terbesar dan paling brutal dalam sejarah media di seluruh dunia.”
Pada Jumat (2/11), Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay mengatakan, 900 wartawan telah terbunuh di seluruh dunia sejak tahun 2013, dengan rata-rata 82 wartawan per tahun, yang berarti kurang dari setengah jumlah wartawan Palestina yang dibunuh oleh Israel di Gaza.
Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan serangan yang menghancurkan di Gaza sejak Oktober 2023.
Lebih dari 43.300 orang telah syahid, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 102.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza. []
Baca Juga: Palestina Kecam Perintah Israel yang Menyita Pengeras Suara di Masjid
Mi’raj News Agency (MINA)