PEMDA LAMPUNG SIAP BERI BEASISWA KULIAH BAGI PELAJAR PALESTINA

Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi dengan Pisang Rebus khas Lampung di ruang kerjanya, Rabu, (20/5). Photo : Hadis/MINA" width="300" height="180" /> Wakil Bupati Lampung, Bachtiar Basri, SH, MM menjamu Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi dengan Pisang Rebus khas Lampung di ruang kerjanya, Rabu, (20/5). Photo : Hadis/MINA

Bandar Lampung, 3 Sya’ban 1436/21 Mei 2015 (MINA) – Pemerintah Provinsi Lampung siap menerima mahasiswa Palestina untuk dikuliahkan di Lampung. Ini disampaikan Wakil Gubernur Lampung, Bachtiar Basri,SH,MM saat bincang-bincang dengan Duta besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi di Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, di Bandar Lampung, Rabu, (20/5).

“Boleh saja, kita bisa atur nanti bisa kita kuliahkan di Unila, IAIN, atau ITERA, kami sangat senang jika warga Palestina bisa kuliah di sini, “ kata Bachtiar menagggapi permintaan Dubes Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi.

Saat berbincang-bincang, Duta Besar mengharapkan ada kerjasama pendidikan antara pemerintah Palestina dengan Pemerintah Provinsi Lampung khususnya.

Kerjasama bidang pendidikan ini berupa pemberian beasiswa bagi warga Palestina untuk meneruskan pendidikan nya di Lampung.

Baca Juga: H+4 Lebaran, Pemudik Mulai Berdatangan di Terminal Pulo Gebang

Kunjungan Duta Besar Palestina ke Indonesia ini merupakan rangkaian acara Tabligh Akbar yang digagas Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung.

Duta Besar diagendakan juga ramah tamah dengan Bupati Lampung Selatan pada Rabu, (20/5) sore, melepas Gerak Jalan Cinta Aqsa, dan mengisi Tabligh Akbar pada Kamis, (21/5) di Kalianda Lampung Selatan.

Ketua Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung, Rustam Effendi kepada Mi’raj Islmic News Agency (MINA) mengatakan, acara ini merupakan kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, dan MUI Kabupaten Lampung Selatan, beserta ormas Islam Muhammadiyah, LDII, NU, dan ormas lain. (L/Ari/K08/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tanggapi Tarif Resiprokal AS 32 Persen Indonesia Siapkan Strategi Menghadapinya