Bekaa, Suriah, 26 Ramadhan 1436/13 Juli 2015 (MINA) – Malala Yousafzai, 18, pemenang Nobel Perdamaian termuda, merayakan ulang tahunnya yang ke-18 di Lebanon pada Ahad (12/7) dengan membuka sekolah bagi anak-anak perempuan pengungsi Suriah dan menyerukan pemimpin dunia untuk berinvestasi pada “Buku, bukan peluru.”
Malala menjadi simbol pembangkangan setelah ia ditembak di sebuah bis sekolah di Pakistan pada tahun 2012 oleh Taliban karena mengupayakan hak-hak anak perempuan untuk bersekolah.
Ia terus berkampanye dan memenangkan Nobel pada 2014, demikian Worldbulletin dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
“Saya memutuskan untuk berada di Lebanon karena saya percayasuara-suara dari para pengungsi Suriah perlu didengar dan mereka telah diabaikan begitu lama,” kata Malala dalam ruang sekolah dihiasi dengan gambar kupu-kupu.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Malala Fund, sebuah organisasi non-profit yang mendukung proyek-proyek pendidikan setempat, membangun sekolah di Lembah Bekaa, dekat perbatasan Suriah. Hal ini membantu sampai 200 anak perempuan berusia 14 sampai 18 tahun.
“Hari ini di hari pertama saya sebagai orang dewasa, atas nama anak-anak di dunia, saya menuntut para pemimpin kita harus berinvestasi dalam buku bukannya peluru,” kata Malala dalam pidatonya.
Lebanon adalah rumah bagi 1,2 juta dari empat juta pengungsi yang melarikan diri dari perang Suriah ke negara-negara tetangga. Ada sekitar 500 ribu anak usia sekolah Suriah di Lebanon, tetapi hanya lima dalam pendidikan formal.
PBB mengatakan jumlah pengungsi Suriah di negara-negara tetangga diperkirakan akan mencapai 4,27 juta pada akhir tahun.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Di Lebanon serta di Yordania, peningkatan jumlah pengungsi meningkat di perbatasan,” kata Malala. “Ini tidak manusiawi dan ini sangat memalukan.”
Ayahnya Ziauddin mengatakan ia bangga ia membawa pada aktivisme-nya menjadi dewasa. “Ini misi yang telah kita lakukan selama 8-9 tahun terakhir. Momen yang tadinya kecil untuk pendidikan anak perempuan di Lembah Swat: kini menyebar ke seluruh dunia,” katanya. (T/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama