Jakarta, MINA – Pemenuhan kebutuhan nutrisi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita kanker. Menurut para pakar medis, untuk membantu meningkatan kualitas hidup pasien kanker perlu perhatian lebih untuk pemenuhan nutrisi yang optimal.
Hal itu disamapikan dalam acara edukasi dengan tema “Pentingnya Nutrisi Bagi Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Kanker,” di Jakarta, Selasa (29/8).
“Nutrisi merupakan bagian terpenting pada penatalaksanaan penderita kanker, tidak hanya bagi pasien yang sedang menjalani terapi di rumah sakit tetapi juga yang berada di rumah,” kata Fiastuti Witjaksono, Dokter Gizi Klinik dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Cipto Mangunkusumo.
Ia menjelaskan, pemilihan komposisi nutrisi yang tepat bagi pasien kanker memegang peranan penting untuk memberikan manfaat terhadap terapi kanker yang dijalani.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Seperti pemilihan nutrisi dengan kandungan rendah karbohidrat, tinggi protein dan mengandung asam lemak omega-3 dan docosahexaenoic acid (DHA) yang terkandung dalam fish oil (minyak ikan) terbukti melalui penelitian dapat meningkatkan respon rate dari terapi utama kanker yang dijalani pasien serta meningkatkan kualitas hidup pasien melalui perbaikan status nutrisi,” katanya.
Malnutrisi (kondisi serius pada seseorang akibat tidak mendapatkan semua nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh) pada pasien kanker dapat memberikan dampak yang cukup luas, baik dari segi keberhasilan terapi maupun kualitas hidup pasien.
“Malnutrisi harus mendapatkan perhatian yang serius karena penatalaksanaan nutrisi yang baik akan mendukung proses pengobatan pasien kanker,” ujar Noorwati, Dokter spesialis Hematologi Onkologi RS Kanker Dharmais sebagai perwakilan dari Perhimpunan Onkologi Indonesia.
Menurutnya, pasien kanker rentan terhadap malnutrisi, sehingga diperlukan dukungan nutrien spesifik, agar pasien kanker dapat merespon terhadap terapi dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas kehidupannya sepanjang masa perawatan.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“Kurangnya asupan nutrisi penyebab gangguan nafsu makan, mual, muntah, sariawan berat, nyeri menelan, stress dan lain sebagainya. Pada kondisi yang parah, malnutrisi pada pasien kanker disebut sebagai Kaheksia ditandai dengan kehilangan berat badan yang signifikan,” ujarnya.
“Kondisi kaheksia yang tidak tertangani dengan baik dapat mempengaruhi respon terapi kanker yang dijalani serta menurunkan kualitas hidup pasien kanker bahkan dapat menurunkan angka survival rate pasien kanker,” tambahnya.
Sementara menurut Aru W. Sudoyo, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), untuk mengurangi dan mengatasi kanker perlunya edukasi mengenai nutrisi kepada masyarakat.
“Pentingnya menyebar luaskan informasi yang benar, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan kanker dan peningkatan kualitas hidup bagi penderita kanker termasuk di antaranya edukasi mengenai nutrisi bagi pasien kanker.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Dengan demikian semakin banyak masyarakat Indonesia sadar untuk menjaga kesehatan dan memeriksakan sesegera mungkin bila diketahui memiliki keluhan-keluhan yang merujuk pada kanker dengan begitu akan semakin mudah juga dalam penangannya” tambahnya. (L/R10/RS1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama