Kabul, MINA – Pemerintah Afghanistan pada Ahad (29/3) mengesampingkan untuk membuat perubahan dalam komite yang ditugaskan melakukan pembicaraan damai dengan Taliban, sehari setelah ada penolakan terhadap tim pemerintah.
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Najia Anwari mengatakan, Taliban harus menunjukkan keinginan mereka untuk perdamaian dengan bergabung dalam pembicaraan.
“Komite perdamaian yang dibentuk oleh pemerintah inklusif dan mewakili kelompok masyarakat yang berpengaruh. Delegasi perdamaian Republik Islam Afghanistan selesai sekarang. Tidak ada perubahan yang mungkin terjadi,” katanya, seperti dikutip Anadolu Agency.
Pada Sabtu lalu, Taliban mengumumkan mereka tidak akan mengadakan pembicaraan dengan delegasi perdamaian yang beranggotakan 21 orang yang diumumkan oleh Pemerintah Afghanistan.
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Taliban Zabiullah Mujahed mengatakan, mereka tidak mengakui komite tersebut sebagai perwakilan sah semua pihak Afghanistan.
“Kami hanya akan duduk untuk pembicaraan dengan tim negosiasi yang sesuai dengan perjanjian kami,” kata Mujahed.
Pada hari Jumat sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan pembentukan komite, di bawah mantan Kepala Intelijen Mohammed Masoum Stanekzai, untuk memulai pembicaraan yang terhenti.
Sebelum keretakan terakhir, proses perdamaian Afghanistan yang diremajakan kembali rapuh menghadapi kebuntuan karena perbedaan tetap ada antara pemerintah dan Taliban terkait usulan pertukaran tahanan.
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza
Menurut sumber resmi, ada 12.000-15.000 tahanan, termasuk orang asing dari Pakistan, Asia Tengah dan negara-negara Teluk, di berbagai penjara di Afghanistan. (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Belasan Orang Tewas karena Desak-Desakan di Stasiun New Delhi