Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia <!-- #FreePalestine - Ayo bersatu demi Palestina. -->

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Akan Kurangi Pegawai Administrasi

Redaksi MINA - Senin, 2 September 2019 - 15:45 WIB

Senin, 2 September 2019 - 15:45 WIB

10 Views

Banda Aceh, MINA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan, pemerintah akan mengurangi pegawai administrasi di lingkungan pemerintahan.

Pengurangan jumlah tenaga administrasi tersebut akan digantikan dengan menambah tenaga teknis.

“Tidak perlu ada bagian arsip, tidak perlu bagian bawa surat, sekarang semua sudah berubah,” kata Jk.

Cukup dengan satu teknologi informasi, sudah mampu memenuhinsemua urusan adminitrasi pemerintahan.

Baca Juga: Jelang Pemulangan Gelombang II, Jamaah Haji Diminta Patuhi Aturan Barang Bawaan

Meski begitu, kita tidak bisa hanya mengandalkan teknologi it, apapun yang dihasilkan teknologi tetap juga dibutuhkan industri fisik.

JK mencontohkan hari ini ibu-ibu tidak perlu lagi masak yang banyak, cukup dengan memesan ojek online.

Ada yang kehilangan pekerjaan tapi ada pekerjaan baru yang lebih inovasi, sebut JK.

Hal lain seperti banyak orang berkomunikasi lewat handphone, maka di kantor tidak perlu lagi ada operator telpon. Namun yang dibutuhkan adalah penjual hendphone atau pulsa.

Baca Juga: Jateng Gandeng Fujian, China! Kerja Sama Rp 18 Miliar Cumi Sirip Panjang hingga Investasi Kapal Listrik

Di masa yang akan datang, Universitas dituntut medidik keterampilan sekaligus inovasi di bidang yang dikuasai dan evesiensi pekerjaan.

Reserch menjadi solusi daripada perubahan yang terjadi hari ini.

“Tidak bisa kita hanya berfikir maju dengan informasi teknologi, tapi maju juga karena produksi fisik yang banyak,” ungkap JK.

Orang banyak bilang Suharto suasembada beras “ya benar”, saat itu penduduk kita 130 juta orang dan sawah lebih banyak.

Baca Juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Bandara Wunopito NTT Tertutup Abu

Saat ini penduduk 270 juta, dan jumlah sawah berkurang, solusi nya yakni meningkatkan produktifitas padi.

Selalu ada solusi akibat masalah yang timbul pada kemajuan saat ini. “Ini yang menjadi bagian dari universitas, bukan memberikan teori saja, melainkan kemampuan inovasi dan kreatifitas masyarakat,” pungkasnya. (L/AP/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Timur Tengah Memanas, HIMPUH Imbau Anggota dan Jamaah Haji Umrah Waspada

Rekomendasi untuk Anda