Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Australia Peringatkan Kelompok Supremasi Kulit Putih

Rana Setiawan - Sabtu, 23 Maret 2019 - 23:44 WIB

Sabtu, 23 Maret 2019 - 23:44 WIB

7 Views

Canberra, MINA – Para penganut ideologi supremasi kulit putih, yang menganggap Islam dan imigran non kulit putih tak cocok dengan Australia, kini mendapatkan pengawasan lebih ketat dari pihak berwajib.

Pengawasan ini, kata Mike Pezzullo, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Dalam Negeri (Depdagri) yang membawahi imigrasi, kepolisian dan intelijen, dilakukan menyusul serangan terorisme di Christchurch pekan lalu.

Pezzullo mengatakan departemennya mendedikasikan diri untuk menentang ideologi ekstrim supremasi kulit putih dan para penganutnya setelah serangan di Selandia Baru.

“Kalian berada dalam radar kami,” tegasnya seraya memperingatkan mereka tidak akan berhasil memicu perselisihan rasial di masyarakat, sebagaimana ABD News melaporkan yang dikutip MINA.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

“Pengawasan dan tekanan terhadap kalian akan semakin meningkat,” tambah Pezzullo.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai seberapa besar ancaman dari kelompok supremasi kulit putih di Australia.

Sebelum serangan teror di Christchurch, Pezzullo menyebutkan tujuh ancaman nyata bagi keamanan nasional Australia. Namun ekstrimis sayap kanan sama sekali tidak dia sebutkan.

Dia menyebut serangan teror di Christchurch sebagai “pembantaian mengerikan terhadap umat Islam yang sedang beribadah”.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

“Depdagri sejak itu bekerja bersama ASIO, AFP dan agen-agen lainnya untuk membantu rekan kami di Selandia Baru,” jelasnya.

Bantuan tersebut terkait dengan penyelidikan terhadap pelaku teror yang merupakan warga Australia penganut supremasi kulit putih.

Dalam rapat di Senat, Pezzullo juga ditanyai mengenai seorang pegawai Depdagri yang kini bekerja untuk Senator Fraser Anning.

Pegawai tersebut, menurut laporan suratkabar Sydney Morning Herald, merupakan staf yang menuliskan pidato pelantikan Senator Anning.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Dalam pidato itu sang senator menyebutkan istilah “solusi akhir” bagi imigran muslim, suatu istilah yang merujuk ke NAZI Jerman dalam PD II.

Pezzullo menjelaskan pihaknya akan menyelidiki hal ini. Dia menegaskan Depdagri tidak akan menolerir para pegawai yang berpandangan ekstremis.

Senator Anning mendapat banyak kecaman dalam beberapa hari terakhir, setelah mengaitkan serangan terorisme di Christchurch dengan pendatang muslim.(T/R01/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Internasional
Israel Lanjutkan Serangan Udara di Gaza, Puluhan Warga Palestina Syahid (foto: Wafa)
Palestina
Internasional