Baghdad, MINA – Pemerintah baru Irak telah berjanji untuk membebaskan para demonstran yang ditangkap selama protes massal yang meletus pada Oktober tahun lalu serta menjanjikan keadilan dan kompensasi kepada kerabat dari 550 orang yang tewas selama kerusuhan itu.
Perdana Menteri Mustafa Al-Khadimi membuat pengumuman pada Sabtu (9/5) setelah pertemuan kabinet pertamanya, demikian dikutip dari Al Jazeera.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, ia mengatakan, semua “tahanan akan dibebaskan” kecuali mereka yang terlibat dalam pembunuhan.
Dia juga berjanji mengungkap “kebenaran tentang segala sesuatu yang terjadi” selama protes berbulan-bulan dan bersumpah untuk “meminta pertanggungjawaban semua orang yang menumpahkan darah orang Irak”.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Al-Khadimi, bersama dengan 15 dari 22 menteri yang diusulkannya, mendapatkan kepercayaan parlemen Irak pada Rabu malam (6/5), sebagai kabinet “transisi”.
Al-Kadhimi adalah kepala intelijen Irak ketika protes pecah. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata