Al-Quds, MINA – Kelompok sayap kanan Israel diperkirakan akan berpartisipasi dalam apa yang disebut “Pawai Bendera” melalui Gerbang Damaskus di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem Timur) yang diduduki, Selasa (15/6).
Pawai yang memasuki kawasan Muslim menarik peringatan dari Hamas tentang permusuhan baru jika itu berlanjut.
Pemerintah baru Israel menyetujui pawai kontroversial oleh nasionalis sayap kanan dan kelompok pro-permukim pada hari Senin, sebuah langkah yang berisiko mengobarkan ketegangan dengan Palestina.
Persetujuan itu muncul beberapa jam setelah Benjamin Netanyahu menyerahkan kekuasaan kepada Perdana Menteri Naftali Bennett, Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Langkah itu dilakukan ketika ketegangan tetap tinggi di Al-Quds yang diduduki atas rencana pemindahan paksa keluarga Palestina yang direncanakan Israel dari lingkungan Sheikh Jarrah, tepat di utara Kota Tua.
Itu juga terjadi ketika gencatan senjata yang rapuh sedang berlangsung di Jalur Gaza setelah pengeboman militer Israel selama 11 hari di daerah yang diblokade itu.
Faksi-faksi Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah menyerukan “hari kemarahan” menentang pawai. Bulan lalu, tindakan keras Israel terhadap pengunjuk rasa di kompleks Masjid Al-Aqsa menyebabkan ratusan warga Palestina terluka.
“Ini adalah provokasi rakyat kami dan agresi terhadap Yerusalem kami dan tempat-tempat suci kami,” kata Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh tentang pawai tersebut. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian