Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Belgrade Robohkan Masjid Jelang Ramadhan

Ali Farkhan Tsani - Senin, 29 Mei 2017 - 14:52 WIB

Senin, 29 Mei 2017 - 14:52 WIB

212 Views

Foto: Daily Sabah

Belgrade, 3 Ramadhan 1438/29 Mei 2017 (MINA) – Pihak pemerintah berkuasa di Belgrade, Serbia, menghancurkan sebuah masjid di wilayahnya, sehari menjelang bulan Ramadhan karena dianggap tidak memiliki izin konstruksi.

Pemerintah setempat menghancurkan masjid itu setelah polisi Serbia mengamankan daerah tersebut dalam sebuah aksi menjelang fajar pada hari Jumat (26/5/2017), sehari menjelang bulan suci Ramadhan. Meskipun saat itu ada protes dari ulama dan kaum muslim setempat.

Pada Kamis (25/5/2017) sebelumnya, pihak berwenang mencoba melakukan pembongkaran bangunan tersebut. Namun menarik diri setelah mendapat protes dari umat Islam sekitar, terutama anggota minoritas Roma (Gipsi).

Pada hari Jumat, mereka kembali dengan pengawalan polisi dan merobohkan sebagian besar gedung.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Manajer kota Belgrade Goran Vesic mengatakan pihak berwenang “menghancurkan sebuah bangunan yang dibangun secara ilegal, sesuai dengan hukum,” Hindustan Times melaporkan, yang dikutip MINA (Mi’raj Islamic News Agency).

Pembangunan masjid bertingkat dua tanpa sebuah menara di kawasan Zemun Polje, pinggiran kota Beograde itu sudah dibangun sejak 2014. Meskipun pihak berwenang menolak memberikan izin konstruksi.

Ulama terkemuka, Mufti Mustafa Jusufspahic, mengatakan bahwa komunitas Islam akan memprotes hal itu ke Presiden Serbia.

“Kami terkejut saat ini terjadi pada malam bulan suci Ramadhan,” ujar Jusufspahic.

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Di Belgrade ibukota Serbia terdapat sekitar 1,6 juta warga, dan sekitar 20.000 di antaranya adalah Muslim dengan hanya satu masjid yang dibangun pada tahun 1575 ketika orang-orang Balkan diperintah Turki Utsmani.

“Kami sudah meminta jamaah untuk tetap tenang,” katanya.

Ia menambahkan, pihak berwenang sedang menunjukkan kuasanya pada minoritas. Sementara komunitas religius lainnya sedang membangun tempat ibadah mereka tanpa hambatan.

Jusufspahic mengatakan bahwa otoritas Beograd belum mengeluarkan satu izin konstruksi kepada masyarakat Muslim selama lima dekade terakhir, dengan alasan. tidak bisa diverifikasi.

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Serbia adalah rumah bagi sekitar 230.000 Muslim atau 3,1 persen dari total populasi. Sebagian besar terkonsentrasi di wilayah Sandzak yang berbatasan dengan Bosnia, Kosovo dan Montenegro.

Mayoritas penduduk negara tersebut adalah Kristen Ortodoks.

Negara kawasan Balkan itu menjadi kandidat untuk keanggotaan Uni Eropa. Namun sebelum bergabung dengan blok tersebut, negara tersebut harus memperbaiki peraturan undang-undang dan hak-hak minoritas agama dan etnis. (T/RS2/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

 

 

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Khadijah
Indonesia
Internasional