Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Diminta Beri Perhatian Khusus Pada Wabah Difteri

Rendi Setiawan - Selasa, 5 Desember 2017 - 21:49 WIB

Selasa, 5 Desember 2017 - 21:49 WIB

139 Views

Jakarta, MINA – Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati menilai terjangkitnya wabah difteri di 19 provinsi harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Ancaman penyakit  yang mengakibatkan kematian ini harus benar-benar mendapat cermatan dan penanganan yang di luar kebiasaan.

“Dari penyebaran wabah yang terjadi saat ini,  pemerintah tentunya memiliki peta penyebaran virus difteri.  Dari peta tersebut,  pemerintah dapat melakukan tindakan yang fokus dan terarah serta dapat melokalisir penyebaran virus ke tempat lainnya,” ujar Okky dalam keterangan persnya yang diterima MINA, Selasa (5/12).

Terkait dengan penanganan difteri, politisi PPP menegaskan pemerintah harus memastikan ketersediaan antibiotik dan anti serum difteri sebagai langkah cepat dalam merespons penderita difteri.  Ketersediaan dan langkah cepat dalam menangani penderita wabah difteri untuk meminimalisir dampak lanjutan bagi penderita.

“Belajar dari wabah Difteri ini,  pelaksanaan imunisasi yang dilakukan terhadap anak-anak harus dipastikan dilakukan dengan tepat dan benar. Data imunisasi anak semestinya terintegrasi antara data saat balita dan saat memasuki usia sekolah dasar. Peran serta orangtua,  tenaga kesehatan serta pihak sekolah dapat lebih ditingkatkan,” tuturnya.

Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional

Menurutnya, integrasi data imunisasi anak ini perlu dipikirkan untuk membuat data tunggal dengan melampirkan data imunisasi anak saat memasuki awal sekolah. Adanya Rapor Kesehatan Anak Sekolah perlu dipakai sebagai alat kontrol cakupan imunusasi.

Namun demikian, lanjut Okky, ada juga yang terungkap penderita yang telah melakukan imunisasi lengkap namun masih terkena wabah, kondisi ini  perlu diverifikasi soal kualitas vaksin.  Standard kualitas vaksin mesti dipastikan mampu menangkal virus yang masuk ke tubuh.

“Jika memang vaksin tidak lagi mampu menangkal virus,  semestinya produk vaksin disesuaikan dengan virus yang ada.  Kemungkinan juga terjadi mutasi virus yang lebih cepat. Sehingga efektivitas obat menjd tidak tepat. Karenanya perlu dilakukan penelitian terkait efektivitas vaksin,” ungkapnya.

Menurut Okky, seharusnya penyakit yang sudah ada vaksinasinya tidak lagi terjangkit di masyarakat. Karena hal itu merupakan vaksinasi dasar.

Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan

“Kampanye publik terkait vaksinasi masih kurang memberikan edukasi maupun kepercayaan bagi masyarakat. Dan untuk ini pemerintah dengan pemangku kepentingan lainnya harus melakukan koordinasi yang baik,” katanya. (R06/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara

Rekomendasi untuk Anda

Wamenlu RI Anis Matta (foto: Kemlu RI l
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia