Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia diminta untuk mengkaji ulang kebijakan impor beras yang selama ini dijalankan. Kebijakan tersebut dinilai menjadi biang mahalnya harga beras nasional.
Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira mengatakan, solusi dari mahalnya harga beras dalam negeri ialah dengan mengatur ulang seluruh kebijakan impor pangan, terutama beras.
Dari pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) harga beras di pasar saat ini Rp13.600,- sedangkan harga beras bulog Rp12.560,-.
Faktor lain mahalnya harga beras juga dipengaruhi oleh para mafia yang berusaha mengambil keuntungan dari kebijakan tersebut.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Selain itu, berkurangnya lahan pertanian akibat proyek perumahan dan infrastruktur juga menjadi penyebab berkurangnya produksi beras nasional. Akibatnya, pemerintah harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Selain itu, pemerintah juga perlu menggalakkan teknologi dan inovasi pertanian guna menambah produksi pangan, terutama beras.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Carolyn Turk menyebut harga beras di Indonesia 20 persen lebih mahal dibanding di pasar global. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III