Pemerintah Diminta Tak Ganggu Kepulangan Habib Rizieq

(dok. MINA)

Jakarta, MINA – Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengingatkan untuk tidak menghalangi kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab ke Indonesia.

Slamet menegaskan komitmennya untuk tidak akan membubarkan diri dalam penyambutan kepulangan sebelum ada info dari . Ia juga menegaskan tidak akan membubarkan diri sebelum bertemu dengan Habib Rizieq.

“Ini artinya pemerintah jangan coba-coba menghalangi kepulangan beliau (Habib Rizieq), mengambil langkah-langkah setelah beliau sampai di Indonesia tidak bertemu dengan kami,” katanya di Gedung DDII, Selasa (20/2).

Slamet mengatakan, pemerintah masih memiliki waktu yang cukup untuk berlaku baik kepada Habib Rizieq. Slamet juga meminta pemerintah menyetop kriminalisasi ulama dan memperlakukan Habib Rizieq dengan baik serta tunjukkan keadilan,

“Sebelum umat bersatu berkumpul dari mana-mana datang, segeralah fasilitasi, pastikan beliau (Habib Rizieq) kembali kepada umat Islam dalam keadaan aman,” kata Slamet yang juga sebagai juru bicara DPP FPI.

Ia mewanti-wanti pemerintah untuk tidak gegabah dalam mengambil sikap. Sebab, jika pemerintah salah langkah, bisa-bisa umat akan mengambil jalannya sendiri.

“Kalau pihak kepolisian mengambil secara paksa, maka kami akan ambil paksa Imam kami. Oleh karenanya, jalan damai kita junjung tinggi,” ujar Slamet.

Ia mengaku khawatir, jika pemerintah masih menunjukkan arogansi ketidakadilannya, terus mengkriminalisasi ulama, umat yang menyambut beliau sudah lumayan, dan sudah banyak yang mengarah ke Cengkareng.

“Oleh karenanya sekali lagi kepada pemerintah masih ada waktu memfasilitasi kepulangan beliau dengan selamat,” katanya. (L/R06/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)