Gaza, MINA – Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan menunda masuknya pasokan tenda dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
“Meskipun ada kesepakatan yang jelas yang diuraikan dalam protokol kemanusiaan dari kesepakatan gencatan senjata, Israel telah gagal memenuhi komitmennya dan terus menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (4/2).
Protokol tersebut menetapkan masuknya 60.000 tempat penampungan prafabrikasi dan 200.000 tenda sementara untuk menampung warga Palestina yang mengungsi yang rumahnya hancur akibat serangan Israel.
Protokol tersebut mengamanatkan 600 truk bantuan per hari, termasuk 50 truk yang membawa bahan bakar dan gas, serta peralatan medis dan pertahanan sipil untuk memulihkan layanan dasar.
Baca Juga: Delegasi Hamas Bertemu Pejabat Rusia Bahas Gencatan Senjata Tahap Dua di Gaza
Namun, pemerintah Gaza menuduh Israel melakukan penundaan yang disengaja, yang memperburuk krisis kemanusiaan dan penderitaan warga sipil.
Ini bukan penundaan pertama. Laporan pada 23 Januari mengungkapkan, hanya 861 dari 1.200 truk bantuan yang direncanakan telah mencapai Gaza utara sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari, yang jumlahnya kurang dari yang diharapkan karena pembatasan Israel.
Tahap pertama gencatan senjata, yang berlangsung selama 42 hari, seharusnya menjamin 600 truk bantuan setiap hari dan membuka kembali penyeberangan Rafah dalam waktu sepekan. Namun, pengiriman yang tidak konsisten menunjukkan blokade jalan oleh Israel, yang meningkatkan kekhawatiran atas krisis kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Ekstremis Yahudi Serbu Markas UNRWA di Yerusalem