Jakarta, MINA – Mariam F. Barata, Sesditjen Aptika Menteri Kominnfo menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia sudah melakukan penapisan (menyensor) sebanyak 780.000 situs negatif, termasuk akun bermasalah pada media sosial.
“Penapisan ini bukan hanya bergantung pada Pemerintah, tapi juga kecepatan operator untuk memblokirnya,” kata Mariam pada acara “Tasyakur 5 Tahun” kantor berita MINA (Mi’raj News Agency) di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Senin (18/12).
Menurutnya, dengan sifat internet yang tanpa batas, semua informasi dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat.
“Semua hal positif dapat dicari melalui internet, namun tidak semua konten di internet adalah konten yang positif. Banyak pula konten negatif,” katanya.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Sementara kantor berita MINA yangg didirikan oleh Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah, lembaga kegawatdaruratan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dan Jaringan Radio Silaturahim (Rasil), termasuk media yang hadir dalam bentuk daring (online).
MINA merupakan follow up dari Konferensi Bandung untuk Pembebasan Al-Aqsha dan Palestina yang berlangsung tanggal 4-5 Juli 2012 di Bandung, Jawa Barat.
Pendiri, Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi pertama MINA adalah H.M. Hamidy, Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), tokoh pers yang cukup lama menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Kantor Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara. (L/RI-1/RS3)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Mi’raj News Agency (MINA)