Pemerintah Inggris Didesak Akhiri Penjualan Senjata ke Israel

Ilustrasi. Suasana sidang parlemen Inggris di House of Lord, London.(Foto: Dok. MINA)

London, MINA – Sejumlah anggota Parlemen di House of Lord, London mengirim surat kepada pemerintah Inggris untuk melarang ke Israel di tengah meningkatnya tekanan terhadap Tel Aviv dari komunitas internasional.

Hal tersebut terjadi setelah pemungutan suara Dewan Keamanan PBB, Senin (25/3), mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Sebagaimana laporan Anadolu Agency, Rabu (27/3), surat tersebut yang ditandatangani oleh lebih dari 130 anggota parlemen kepada Menteri Luar Negeri David Cameron, mengingatkan tindakan serupa yang diambil oleh beberapa negara lain, seperti Kanada yang baru-baru ini mengumumkan akan menangguhkan semua ekspor senjata ke Israel.

Dilaporkan bahwa penjualan senjata Inggris ke Israel sama sekali tidak dapat diterima. Surat tersebut mencatat bahwa senjata buatan Inggris digunakan di Jalur Gaza.

Laporan tersebut mengutip penyelidikan PBB yang menemukan bahwa jet tempur F-16 yang dibuat dengan suku cadang Inggris mungkin bertanggung jawab atas pemboman dokter Inggris di Gaza.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina sejak 7 Oktober 2023.

Hampir 32.500 warga Palestina meninggal atau syahid dan 74.900 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel, yang kini memasuki hari ke-173, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. (T/RE1/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.