London, MINA – Pemerintah Inggris telah memberikan lampu hijau untuk pembukaan kembali tempat-tempat ibadah, termasuk masjid-masjid, mulai Sabtu 4 Juli dengan menerapkan aturan-aturan sesuai panduan.
Itu pertama kalinya masjid akan dibuka sejak kuncian virus corona yang dimulai pada bulan Maret.
Ketika umat yang bersemangat kembali ke masjid-masjid, mereka perkirakan akan ada perubahan besar pada tata ruang dan proses ibadah di dalam masjid.
“Tidak akan sepenuhnya normal dan ada batasan di tempat, tapi kami memiliki harapan tinggi, tidak jauh dari kembali normal,” kata Sheikh Mohammed Aslam dari Masjid Jami Ghamkol Sharif Birmingham kepada The New Arab.
Baca Juga: Pemerintah Inggris Tolak Pemindahan Warga Palestina dari Gaza
Panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Perumahan, Komunitas dan Pemerintah Lokal pekan ini mengatakan, komunitas keagamaan “harus menyesuaikan layanan keagamaan” untuk memastikan keamanan para jamaah.
Termasuk mengkonfigurasi ulang ruangan ibadah, menjaga pelaksanaan ibadah sesingkat mungkin, menghilangkan praktik berkerumun dan menutup area wudhu.
Dewan Muslim Inggris (MCB) menyambut pedoman pemerintah tersebut.
“Masjid-masjid tidak boleh tergesa-gesa untuk dibuka kembali, i hanya mengambil langkah ini ketika merasa aman untuk melakukannya dalam konteks individu jamaah,” kata Harun Khan, Sekretaris Jenderal MCB, dalam sebuah pernyataan pada Senin lalu.
Baca Juga: Spanyol Janji Akan Tegakkan Keadilan Atas Kejahatan Israel di ICJ dan ICC
“Sangat penting bahwa masyarakat mengambil semua tindakan pencegahan praktis, jamaah jangan hadir jika mereka berisiko tinggi, hingga para pemimpin masjid tidak membuka kembali masjid sampai mereka dapat melakukan semua langkah yang diperlukan untuk melakukan ini dengan aman,” tambahnya.
MCB telah menerbitkan panduan sembilan langkah untuk pembukaan kembali masjid, yang mencakup aturan sebelum shalat, saat shalat dan setelah shalat. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Inggris: Perang Israel di Gaza Gagal Capai Tujuan, Hamas Masih Berkuasa