London, MINA – Pemerintah Inggris menentang segala upaya untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza ke negara-negara Arab tetangga.
“Tidak boleh ada pemindahan paksa warga Palestina, atau pengurangan wilayah Jalur Gaza,” kata Menteri Pembangunan Inggris Anneliese Dodds, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (6/2).
Ia mengatakan kepada parlemen bahwa warga Palestina sendiri lah harus menentukan masa depan Gaza.
“Inggris jelas bahwa kita harus melihat solusi dua negara yang dinegosiasikan, dengan negara Palestina yang berdaulat, yang meliputi Tepi Barat dan Gaza, di samping Israel yang aman dan terlindungi, dengan Yerusalem sebagai ibu kota bersama,” lanjutnya.
Baca Juga: Negara-Negara Eropa Tolak Usulan Trump Ambil Alih Gaza
Dodds mengatakan prioritas pemerintah Inggris tetap untuk memastikan gencatan senjata yang rapuh terus berlanjut, semua sandera dibebaskan, bantuan yang sangat dibutuhkan masuk ke Gaza dan benar-benar dapat membangun kembali jalur menuju perdamaian yang berkelanjutan.
Pada konferensi pers di Washington dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Selasa (4/2) malam, Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat akan mengambil alih Gaza setelah merelokasi lebih dari dua juta warga Palestina ke tempat lain. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Spanyol Janji Akan Tegakkan Keadilan Atas Kejahatan Israel di ICJ dan ICC