Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMERINTAH IRAK GAJI 50.000 TENTARA FIKTIF

Rudi Hendrik - Selasa, 2 Desember 2014 - 19:57 WIB

Selasa, 2 Desember 2014 - 19:57 WIB

1523 Views

Pasukan Irak akan dilatih oleh pelatih militer Italia. (Foto: ForeignPolicy.com)

IRAK-300x200.jpg" alt="Ilustrasi pasukan Irak (Foto: ForeignPolicy.com)" width="300" height="200" /> Ilustrasi pasukan Irak (Foto: ForeignPolicy.com)

Baghdad, 9 Safar 1436/2 Desember 2014 (MINA) – Selama ini, pemerintah Irak telah membayar gaji sekitar 50.000 “tentara fiktif, terdaftar nama-namanya tetapi tidak ada wujudnya.

Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi telah memecat setidaknya 24 pejabat senior Kementerian Dalam Negeri terkait pembayaran gaji terhadap tentara fiktif yang menguras kas negara, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Abadi menegaskan hal tersebut adalah bentuk korupsi, dan dia akan melakukan tindakan keras untuk menuntaskan hal tersebut.

Dia mengaku sedih, pemerintah membayar gaji nama palsu pada saat negara tidak punya cukup uang.

Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global

“Kami memiliki tentara yang berjuang dan dibunuh, sementara ada nama tentara “bohongan” yang menerima gaji,” keluhnya.

Ada 800.000 tentara di kemiliteran Irak, dan lebih setengah juta dari mereka adalah cadangan  dan 300.000 tentara aktif yang bertugas.

Setiap prajurit aktif diberi gaji sekitar $ 600 per bulan, sementara 50.000 “tentara hantu” setidaknya dibayar $ 380 juta per tahun.

Sejak menjabat pada bulan September, Abadi telah memecat beberapa komandan militer dan pengumuman itu menunjukkan ia ingin mengatasi korupsi yang berlaku di bawah pendahulunya, Nouri Al-Maliki. (T/P001/R03)

Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Pesawat Tempur AS Serang Provinsi Amran Yaman

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Timur Tengah
Dunia Islam
Dunia Islam