Nineveh, Irak, 1 Dzulhijjah 1436/15 September 2015 (MINA) – Pemerintah Irak telah menghentikan perjalanan 422 Muslim calon jamaah haji dari kota Mosul, Irak utara yang dikuasai kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
Seorang pejabat Irak mengatakan, Senin (14/9), jamaah tidak bisa berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahunan karena alasan “masalah keamanan”, kata seorang pejabat Irak.
“Para jamaah telah kembali ke Mosul setelah menghabiskan 20 hari menunggu izin untuk melakukan perjalanan ke tanah suci (Arab Saudi),” kata Hassan al-Allaf, Wakil Gubernur Provinsi Nineveh melalui telepon kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut Al-Allaf, hanya 585 orang dari provinsinya yang diizinkan berangkat, semua laki-laki di atas usia 60 tahun dan wanita di atas 45.
“Pemerintah mengecewakan kami,” kata Abdullah Ahmed, agen tur yang berbasis di Mosul yang mengatur perjalanan haji, kepada Anadolu Agency melalui telepon. “Sejak 26 Agustus, kami telah menunggu izin resmi untuk berangkat.”
Baca Juga: Erdogan: Tidak Ada Kekuatan yang Dapat Paksa Warga Palestina Keluar dari Tanah Airnya
“Kami telah menghabiskan sebagian besar waktu di luar ruangan, karena kami tidak diizinkan masuk Baghdad atau diijinkan untuk berhaji, karena ‘alasan keamanan’,” katanya.
Mosul adalah kota terbesar kedua di Irak yang jatuh ke tangan kelompok ISIS pada musim panas tahun lalu. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Seru Dunia Menentang Rencana “Berbahaya” AS-Israel untuk Bersihkan Etnis di Gaza