Pemerintah Jawa Barat Gandeng Rumah Zakat Gelar Aksi Peduli Rohingya

(Foto: dok. )

Bandung, MINA – Pemerintah Jawa Barat menggelar aksi kepedulian atas targedi kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar,  mulai dari jalan kaki bersama dari PUSDAI ke Gedung Sate, mengeluarkan pernyataan sikap Forum Komunikasi Umat Beragama, hingga langkah konkret penggalangan dana.

Hasil dari penggalangan dana didistribusikan melalui rangkaian program kemanusiaan untuk warga Rohingya di Myanmar dan Bangladesh, yang dikelola oleh Rumah Zakat.

Penyerahan dana dilakukan di Masjid Al Muttaqin, Gedung Sate, Bandung, pada Senin (18/9) pagi langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

“Gerakan Jawa Barat Peduli ini merupakan bagian seruan pada dunia internasional bahwa kita harus bersama-sama meringankan beban warga Rohingya yang ditindas. Mereka kehilangan hak-haknya sebagai warga negara, bahkan sebagai manusia. Oleh karena itu, bantuan harus diberikan dalam berbagai aspek agar komprehensif,” jelas Gubernur Jawa Barat dalam keterangan pers yang diterima MINA.

Rumah Zakat sebagai inisiator dan komite Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM), menjadi mitra utama Kementerian Luar Negeri dalam resolusi konflik Myanmar. Aliansi dibentuk agar program bisa dilaksanakan di Myanmar lebih berkelanjutan, minimal dalam dua tahun ke depan.

“Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi dan Baznas Jawa Barat menggandeng Rumah Zakat dalam realisasi program Jabar ini. Kolaborasi dan aliansi kemanusiaan ini penting untuk bisa digarap dalam jangka panjang. Dimulai dari Jawa Barat, Indonesia, dan dunia, harapannya tragedi kemanusiaan ini bisa segera dihentikan,” jelas pria yang akrab disapa itu.

Tidak hanya di Myanmar, program juga akan dijalankan di Bangladesh yang hingga kini diperkirakan telah menampung setidaknya 800.000 orang pengungsi Rohingya. Oleh karena itu, kolaborasi antara lembaga kemanusiaan, pemerintah Republik Indonesia, serta PBB menjadi keniscayaan agar program bisa menyentuh wilayah dan isu utama konflik dalam jangka panjang.

“Rumah Zakat sendiri telah melaksanakan program asistensi untuk warga Rohingya sejak tahun 2015. September 2017 ini saja, tim kemanusiaan Rumah Zakat telah merealisasikan distribusi program langsung bagi para pengungsi Rohingya di Sittwe-Myanmar, serta Cox’s Bazar-Bangladesh,” jelas Noor Yahya, Chief Program Officer Rumah Zakat.

Noor Yahya juga memberikan penjelasan bahwa selain pengungsi yang diperkirakan mencapai 370.000 orang sejak 25 Agustus 2017 lalu, kondisi pendukuk muslim Rohingya di internal Myanmar pun perlu jadi perhatian karena mereka dibatasi ruang gerak dan suplai sumber dayanya.

“Rumah Zakat kembali mengirimkan tim kemanusiaannya ke wilayah perbatasan Bangladesh dan Myanmar mulai pekan ini (17/9). Tim dan bantuan akan dikirimkan bergelombang, maksimal per dua pekan. Hal ini agar ritme tim dan jumlah bantuan bisa disesuaikan dengan kondisi-kondisi terkini di lapangan,” tutup Noor Yahya. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.