Berlin, MINA – Pemerintah Jerman menolak tawaran dari kota Hannover di utara untuk menerima hingga 20 anak yang terluka dan trauma dari Jalur Gaza, demikian laporan media pada Selasa (21/10).
“Kami sangat menyesalkan tanggapan dari Kementerian Dalam Negeri Federal. Penolakan ini mengecewakan dan tidak dapat dipahami,” kata Belit Onay, Wali Kota Hannover, yang berasal dari keluarga imigran Turki, Anadolu melaporkan.
Pernyataan Onay disuarakan oleh Presiden Regional Hannover, Steffen Krach, yang menunjukkan bahwa lebih dari 16.000 orang di Gaza bergantung pada perawatan dari luar negeri.
“Tidak memberikan bantuan ini, setidaknya kepada mereka yang paling membutuhkannya – yaitu anak-anak – adalah tindakan yang kejam,” tambah Krach.
Baca Juga: ICJ akan Keluarkan Putusan terkait Blokade Israel di Gaza
Sebuah surat dari kementerian yang diperoleh Kantor Berita Jerman (dpa) menyatakan bahkan setelah kemajuan terbaru dalam mengakhiri pertempuran, situasi di Jalur Gaza tetap “sangat membingungkan dan tidak dapat diprediksi.”
“Hal ini juga berlaku bagi otoritas di pihak Israel dan Mesir, yang akan bertanggung jawab untuk mengeluarkan izin keluar,”demikian bunyi surat tersebut.
Pemindahan anak-anak untuk perawatan di Jerman melibatkan prosedur yang rumit – misalnya, klarifikasi identitas mereka yang terdampak, anggota keluarga yang mendampingi dan penilaian keamanan mereka, biaya, dan pertanyaan tentang pilihan pemulangan yang realistis.
Dari perspektif pemerintah Jerman, surat tersebut menyatakan bahwa akan lebih menguntungkan untuk mendukung perawatan bagi mereka yang terluka dan sakit parah di tingkat lokal.
Baca Juga: Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Jalani Hukuman Lima Tahun di Penjara
“Saya harap saya telah menegaskan bahwa kami bersatu dalam keinginan kami untuk memberikan bantuan kepada penduduk sipil yang terdampak, terutama anak-anak, di Gaza, tetapi kami melihat cara yang berbeda, dari perspektif kami, untuk memberikan bantuan kepada sebanyak mungkin orang,”tambah surat itu.
Selain Hannover, kota-kota seperti Bremen, Düsseldorf, Leipzig, Bonn, Frankfurt, dan Kiel juga telah bergabung dalam inisiatif ini. Gereja Protestan di negara bagian Lower Saxony, Jerman tengah, tempat Hanover berada, juga mendukung inisiatif tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gedung Putih Bantah Rencana Pertemuan Antara Trump dan Putin di Hungaria