Jakarta, MINA – Produksi beras nasional mencapai 31 juta ton sepanjang Januari hingga Oktober 2025, menorehkan rekor tertinggi dalam sejarah Indonesia. Capaian ini menjadi tonggak keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, cadangan beras di Perum Bulog kini mencapai 4,2 juta ton, jumlah tertinggi sepanjang masa. Lonjakan tersebut mencerminkan efektivitas kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo–Gibran yang memberikan dampak nyata di sektor riil.
Selain peningkatan produksi, sebanyak 67 ribu pelaku UMKM, petani, dan nelayan kembali memperoleh akses pembiayaan formal melalui lembaga keuangan. Langkah ini memperluas permodalan rakyat dan mendorong tumbuhnya ekonomi daerah.
Untuk mempercepat efisiensi sektor pertanian, pemerintah mencabut 145 aturan distribusi pupuk yang dinilai menghambat rantai pasok. Kini, pupuk disalurkan langsung ke tangan petani tanpa perantara, sehingga mempercepat distribusi dan menekan biaya produksi.
Baca Juga: Korban Topan Kalmaegi di Filipina Terus Bertambah, Tembus 204 Jiwa
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kesejahteraan rakyat merupakan ukuran utama keberhasilan sebuah negara merdeka.
“Kalau rakyat tidak sejahtera, saya katakan kita gagal sebagai negara merdeka. Kita akan berhasil sebagai negara merdeka kalau rakyat kita sejahtera,” ujar Presiden dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung Nusantara, baru-baru ini.
Pemerintah juga mencatat peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi 124,36, tertinggi sepanjang sejarah. Selain itu, sebanyak 225 ribu hektare sawah baru telah dicetak untuk memperkuat kemandirian pangan nasional dan menjaga ketahanan pangan jangka panjang.
Andi Amran Sulaiman menyambut capaian tersebut dengan optimisme.
Baca Juga: Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia
“Kami bersyukur bahwa kebijakan pertanian saat ini memberi rasa tenang bagi petani. Pemerintah memastikan harga pembelian gabah tetap menguntungkan agar petani tidak rugi dan terus bersemangat menanam,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga memastikan kesejahteraan petani sebagai kunci utama ketahanan pangan nasional.
Capaian ekonomi rakyat dan sektor pangan di tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran dinilai menjadi fondasi penting bagi transformasi pembangunan nasional ke depan. Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga, memperkuat produksi, dan memperluas manfaat kebijakan bagi kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ketua BKSAP: Isu Palestina Jadi Prinsip Kemanusiaan Universal














Mina Indonesia
Mina Arabic