
PKK
) di pegunungan Qandil, perbatasan Turki-Irak. (Foto: dok. The Iran Project)" width="300" height="168" /> Pejuang Partai Buruh Kurdistan (PKK) di pegunungan Qandil, perbatasan Turki-Irak. (Foto: dok. The Iran Project)Erbil, Irak, 17 Syawal 1436/2 Agustus 2015 (MINA) – Pemerintah Otonomi Kurdi di Irak, Sabtu (1/8), menyerukan militan Kurdi yang berjuang melawan Turki untuk menarik diri dari wilayahnya guna menghindari jatuhnya korban sipil.
Dalam sebuah pernyataan di situs resminya, pemerintah Irak Utara itu mendesak Partai Buruh Kurdistan (PKK) untuk menarik diri, karena serangan udara Turki menargetkan basis mereka di daerah pegunungan Qandil.
“PKK harus menarik diri dari wilayah sehingga warga sipil di wilayah Kurdi tidak menjadi korban bentrokan,” kata pernyataan itu, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pemerintah juga mengutuk serangan udara Turki yang telah menyebabkan korban sipil.
Baca Juga: Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Hari Kedua Paskah Yahudi
“Kami mengutuk serangan udara tersebut dan meminta Turki untuk tidak mengulangi serangan terhadap warga sipil,” kata pernyataan itu.
Serangan udara terhadap pejuang PKK yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat, diluncurkan pekan lalu bersamaan dengan serangan terhadap militan Islamic State (ISIS/Daesh) di Suriah.
Pemerintah daerah Kurdi di Irak memiliki hubungan dekat dengan Pemerintah Ankara, sebab minyak yang dijual dari wilayahnya melalui Turki.
Sehari sebelumnya, pemimpin Kurdi Irak mengutuk serangan PKK terhadap pipa minyak yang menyalurkan dari Kirkuk ke Ceyhan di pesisir Mediterania Turki.
Baca Juga: Setelah Turkiye dan Mesir, Prabowo Lanjutkan Kunjungan ke Qatar
Salah satu partai politik Kurdi Irak, Persatuan Patriotik Kurdistan, juga mengutuk serangan pipa yang terjadi Rabu di tenggara provinsi Sirnak, Turki. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dipecat Microsoft, Ibtihal Dapat Tawaran Kerja Dari Pengusaha Kuwait