Pemerintah Malaysia Periksa Pengungsi Suriah

Wakil Perdana Menteri, Ahmad Zahid Hamidi Foto: MEMO
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Foto: MEMO

Kuala Lumpur, 7 Jumadil Awwal 1437/15 Februari 2016 (MINA) – Malaysia sedang melakukan pemeriksaan latar belakang pada semua yang masuk untuk memastikan mereka tidak terlibat dengan kelompok Daesh atau ISIS. Sementara itu pemerintah juga menjamin mereka tinggal dalam keadaan damai.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi kepada wartawan di ibukota Kuala Lumpur, Ahad (14/2), mengatakan, sejauh ini pemeriksaan menyebutkan tidak terdeteksi kaitan dengan kelompok ISIS tersebut.

Screening tersebut akan dilakukan melalui Advance Passenger Screening System dengan kerjasama Interpol dan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi (UNHCR),” katanya. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Untuk saat ini, negara telah menerima lima keluarga pengungsi Suriah. Perdana Menteri Najib Razak mengatakan dalam sidang PBB Oktober lalu, bahwa Malaysia akan membuka pintu bagi 3.000 pengungsi Suriah selama tiga tahun ke depan. Ini untuk membantu krisis pengungsi yang sedang berlangsung saat ini.

“Keluarga dibawa ke sini sementara tinggal di Malaysia untuk jangka waktu tertentu sebelum kembali ke tanah air mereka, setelah Suriah damai,” kata Hamidi.

Dia menggarisbawahi bahwa meskipun tujuan dari pemeriksaan keamanan adalah untuk menjamin keselamatan dan keamanan Malaysia, itu juga untuk memungkinkan para pengungsi untuk membawa sementara dengan kehidupan mereka.

“Kami memprioritaskan keluarga siswa yang sudah belajar di sini, orang-orang yang bekerja di sini dan juga profesional Suriah seperti dokter dan insinyur yang bekerja di Malaysia,” tambahnya.

Dia juga meminta agar Malaysia menjadi baik hati untuk tamu mereka pengungsi Suriah, menawarkan mereka bantuan yang sama ketika diberikan kepada orang-orang yang melarikan diri dari konflik di Bosnia Herzegovina pada 1990-an.

Bulan lalu, kepolisian Malaysia mengatakan telah menangkap 82 torang terkait dengan kelompok ISIS, 73 dari mereka warga Malaysia.

Lebih dari 10 warga Malaysia, termasuk setidaknya 14 perempuan, telah diidentifikasi melarikan diri Malaysia untuk bergabung gerakan ISIS di Irak dan Suriah, dengan menggunakan negara tetangga sebagai daerah transit.

Pada Desember tahun lalu, tujuh warga telah kembali ke rumah mereka dan sudah ditangkap. (T/P002/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.