Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMERINTAH MESIR SITA BUKU-BUKU SALAFI DARI MASJID-MASJID

Admin - Senin, 29 Juni 2015 - 23:19 WIB

Senin, 29 Juni 2015 - 23:19 WIB

1435 Views ㅤ

Menjawab Dakwah Kaum Salafi, Jawaban Ilmiah terhadap Pemahaman dan Cara Dakwah Kaum 'Salafi-Wahabi', Karya Prof. Dr. Ali Jum'ah (Mufti Agung Mesir)
Menjawab Dakwah Kaum Salafi, Jawaban Ilmiah terhadap Pemahaman dan Cara Dakwah Kaum 'Salafi-Wahabi', Karya Prof. Dr. Ali Jum'ah (Mufti Agung Mesir)

Menjawab Dakwah Kaum Salafi, Jawaban Ilmiah terhadap Pemahaman dan Cara Dakwah Kaum ‘Salafi-Wahabi’, Karya Prof. Dr. Ali Jum’ah (Mufti Agung Mesir)

Mesir, 12 Ramadhan 1436/ 29 Juni 2015 (MINA) – Kementerian Wakaf (Kementerian Agama) Mesir melakukan pemeriksaan di sejumlah masjid di Kairo. Dari pemeriksaan tersebut pemerintah menyita buku-buku yang berbau gerakan Salafi, terutama buku-buku yang ditulis oleh Muhammad bin Abdul Wahab, Ibn Baz, Ibn Utsaimin, Ibn Taimiyah, Said Abdul ‘Adhim, Abdul Latif Mustahri, Abu Ishaq al-Huwaini, Mohammed Hussein Yacoub, dan Mohammed Hassan.

Surat kabar al-Watan menulis, sebelumnya pemerintah telah melakukan penyitaan ratusan buku, kaset dan CD dari masjid “Ummahat Mukminiin”, dan masjid “Tauhid” di BarMasis dan Basbara. Demikian muslimvillage.com yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Sementara itu mengutip pernyataan Wakil Menteri Wakaf (Agama) di Kairo, Sheikh Jaber al-Taya mengatakan bahwa pemeriksaan ini mengungkap adanya kegiatan pengkaderan terhadap mahasiswa asal Somalia, Bangladesh, Rusia dan Kongo di dalam masjid “Ummahat Mukminin” tanpa ada persetujuan dari Kementerian dan Al-Azhar.

Kementerian Wakaf (Agama) mengingatkan para imam masjid, khotib dan dan petugas masjid untuk meneliti buku-buku yang ada di perpustakaan masjid, dan menyita buku-buku yang mengadopsi pemikiran wahabi yang tidak sesuai dengan toleransi dalam Islam, atau buku-buku yang berbau militansi, seperti buku-buku yang ditulis oleh Ikhwanul Muslimin, terutama pendahulu mereka Hasan al-Bana dan Yusuf al-Qardhawi.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Kementerian itu juga membantah berita pembakaran buku-buku yang disita, dan menegaskan hanya mengarahkan pemeriksaan semua buku, sebagai langkah awal pembentukan sebuah komite pemeriksaan ulang buku-buku tersebut, demi menghindari pemikiran radikal wahabi.

Surat kabar al-Watan juga mengungkapkan, pemerintah telah menyita lebih dari 7000 buku, CD dan kaset dari beberapa perpustakaan masjid di Alexandria, Kairo, dan Giza. Diantaranya buku-buku; Yusuf al-Qardhawi, Wajdi Ghoneim, Mohammed Abdel Maqsud, Sholah Sultan, Yasser Barhami, Mohammed Hussein Yakub, Abu Ishak al-Huwaini, Mohammed Hassan, Ahmad Farid, Mohammed Ismail, Mohammed Saed, dan Mohammed Hussein Yakub.

Depertemen Kementerian Wakaf (Agama) menyatakan akan terus memantau dan melakukan pemeriksaan di masjis dan di perpustakaan  masjid di setiap provinsi, untuk memastikan dua tempat itu bersih dari buku-buku yang mengajak pada “militansi dan ekstremisme”, baik perafiliasi dengan pemikiran Ikhwanul Muslimin maupun Salafi Wahabi. (T/anj/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
MINA Preneur
Kolom