Kairo, 23 Shafar 1435/26 Desember 2013 (MINA) – Wakil perdana menteri, Hossam Eissa, mengumumkan sebuah keputusan pada Rabu malam setelah rapat kabinet bahwa pemerintah sementara Mesir menyatakan Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai organisasi teroris.
“Kabinet telah menyatakan Ikhwanul Muslimin dan organisasinya sebagai organisasi teroris,” kata Wakil perdana menteri, Hossam Eissa, seperti dikutip Miraj News Agency dari Aljazeera.
Keputusan tersebut akan memberi peluang lebih besar bagi pemerintah sementara Mesir untuk menindak dan menghukum Ikhwanul Muslimin.
Pengumuman kabinet datang menyusul terjadinya bom mobil di sebuah markas polisi di kota Delta Nil Mansoura. Dimana kejadian tersebut telah menwaskan Empat belas orang, sebagian besar dari mereka adalah petugas dan lebih dari 150 orang terluka.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sebuah kelompok militan Sinai, Ansar Bait al-Maqdis, mengaku bertanggung jawab atas ledakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan online pada hari Rabu. Namun pemerintah sementara Mesir menyalahkan Ikhwanul atas serangan tersebut, meskipun tidak ada bukti yang menghubungkan IM dalam serangan itu.
kantor pers IM London mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka sangat mengutuk pemboman tersebut. Dan menolak keputusan yang mengaggap bahwa IM adalah sebuah kelompok teroris.
Ikhwan telah mengadakan protes hampir setiap hari sejak Presiden Mohamed Morsi digulingkan oleh Militer pada bulan Juli lalu. Ribuan anggota IM telah tewas dan dipenjara sejak peristiwa itu.
Pemerintah Mesir telah berulang kali menuding Ikhwanul mendanai dan melatih para militan yang kerap melancarkan serangan di wilayah Semenanjung Sinai tersebut. Para pemimpin dan anggota-anggota senior Ikhwanul telah ditangkap otoritas Mesir. (T/P015/R2).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama