
Israel
hanya mengizinkan lelaki di atas 50 tahun untuk masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha. (Foto: AA)" width="300" height="234" /> Israel hanya mengizinkan lelaki di atas 50 tahun untuk masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha. (Foto: AA)Al-Quds, Palestina, 20 Dzulhijjah 1436/4 Oktober 2015 (MINA) – Pemerintah Palestina mengecam pembatasan baru rezim Israel terhadap jamaah Muslim yang ingin masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem timur) yang diduduki Israel.
“Pemerintah Palestina mengecam kebijakan otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat kami di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki,” kata Pemerintah Palestina dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Ahad (4/10) sebagai reaksi terhadap pembatasan terbaru.
Sebelumnya pada hari itu, polisi Israel mengumumkan hanya warga Israel, wisatawan asing, penduduk daerah tersebut, pemilik bisnis dan sekolah, yang diperbolehkan memasuki situs suci tersebut.
Pria Palestina dibatasi hanya yang berusia 50 tahun ke atas yang boleh beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsha, sementara wanita Palestina diizinkan dari segala usia, Press TV melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Gencatan Senjata Mandek, Israel Ingin Kuasai Sepertiga Gaza
Langkah itu diambil setelah dua warga Israel tewas dan dua lainnya luka-luka dalam bentrokan antara seorang pria Palestina dan pemukim Israel di Al-Quds pada Sabtu malam.
Ketegangan telah meningkat di Tepi Barat dan Al-Quds yang diduduki selama beberapa hari terakhir, di mana pasukan Israel menyerang demonstran Palestina di tempat suci.
Israel telah menerapkan pembatasan dan sweeping ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha sejak 26 Agustus.
Masjid ini adalah situs suci ketiga dalam Islam setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. (T/P001/P2)
Baca Juga: Trauma Perang di Gaza, Kasus Bunuh Diri Tentara Israel Melonjak
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ben-Gvir Bentuk Unit Polisi Baru, Terdiri dari Para Pemukim Ilegal