Ramallah, 29 Jumadil Awwal 1438/ 27 Februari 2017 (MINA) – Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengumumkan pada Ahad (26/2) bahwa 27 truk berisi obat-obatan telah meninggalkan kota utara Nablus, Tepi Barat yang diduduki menuju ke Jalur Gaza yang terkepung.
Hamdallah mengatakan, pengiriman termasuk antibiotik, serta obat-obatan untuk kanker dan transplantasi ginjal.
“Jalur Gaza merupakan bagian dari tanah air kita dan tidak ada negara (Palestina) tanpa Jalur Gaza,” kata Hamdallah kepada Ma’an News yang dikutip MINA.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Gaza itu masih merupakan prioritas bagi pemimpin Palestina dan pemerintah (Otoritas Palestina), dan kami melakukan upaya besar untuk memenuhi kebutuhan rakyat kita di Jalur Gaza yang tengah dalam pengepungan Israel,” tambahnya.
Pernyataan resmi muncul di tengah diskusi panas yang sedang berlangsung antara PA yang dipimpin faksi Fatah di Tepi Barat dan pemerintah Hamas di Gaza, apakah daerah kantong pantai yang diblokade itu akan dimasukkan dalam pemilihan kota yang akan datang.
Pada bulan September tahun lalu, Bank Dunia mengatakan, kurang dari setengah bantuan donasi yang dijanjikan oleh dunia internasional untuk Gaza pascaperang 2014 yang menghancurkan, telah dicairkan. Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan pada tahun 2015 bahwa kehidupan warga Gaza terus berisiko karena blokade Israel terus berlangsung.
Kehancuran dari tiga serangan Israel selama enam tahun terakhir, termasuk kerusakan fasilitas air, sanitasi, energi, dan medis, ditambah dengan rekonstruksi yang lambat karena blokade. PBB telah memperingatkan bahwa Gaza tidak layak dihuni oleh manusia pada tahun 2020. (T/R12/RI-1)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)