Tepi Barat, 14 Jumadil Akhir 1437/23 Maret 2016 (MINA) – Pemerintah Palestina telah mengumumkan akan melarang produk dari lima perusahaan Israel memasuki Tepi Barat yang diduduki.
Pemerintah menyebut langkah itu sebagai respon terhadap keputusan otoritas Yahudi yang sebelumnya melarang produk dari lima perusahaan Palestina masuk ke Yerusalem.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah pertemuan kabinet mingguan pada Selasa (22/3) .
Lima perusahaan yang ditargetkan adalah perusahaan susu Tnuva, Strauss dan Tara, perusahaan daging Zoglobeck dan perusahaan minuman Tapuzina. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Komandan Al-Qassam Syahid Akibat Serangan Israel di Lebanon
Pemerintah Palestina sudah sering mengancam akan berhenti membeli produk-produk Israel yang mewakili lebih dari dua pertiga impor Palestina dan jumlahnya hampir US$ 6,5 miliar per tahun.
Namun, keputusan terbaru ini, jika diterapkan secara efektif, akan menjadi yang pertama.
Lebih dari 90 persen ekspor Palestina pergi ke Israel, terutama karena tingginya biaya transportasi barang ke negara lain.
Israel mengontrol semua perbatasan Tepi Barat, sehingga ekspor ke seluruh dunia harus melewati Israel.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina: Tidak Ada Kesepakatan Sampai Agresi di Gaza Berakhir
Gerakan kampane internasional “Boikot, Divestasi dan Sanksi” menyerukan boikot ekonomi terhadap Israel untuk memaksa diakhirinya pendudukan di Tepi Barat, yang caplok dalam Perang Enam Hari 1967.
Namun, karena ketergantungan Tepi Barat pada Israel, wilayah Palestina itu menghadapi kesulitan dalam menerapkan satu kebijakan. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komunitas Palestina di Jerman Unjuk Rasa Kutuk Agresi Israel