Banten, 21 Dzulhijjah 1436/5 Oktober 2015 (MINA) – Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk memperbaiki iklim investasi khususnya bagi sektor industri padat karya.
“Hal ini dilakukan agar terus berkembang dan menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran secara signifikan,” kata Azhar Lubis di Banten, Senin (5/10).
Azhar Lubis mengatakan, beberapa terobosan pemerintah yang telah dilakukan yaitu soal usulan formula kenaikan upah yang dapat berlaku untuk lima tahun.
“Tentu upah akan naik setiap tahun, namun formulanya yang akan diberlakukan selama 5 tahun,” kata Azhar.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Sehingga, lanjut Azhar, tidak perlu lagi ada pembahasan formula setiap tahun. Diharapkan memberi kepastian kenaikan upah baik kepada pekerja maupun kepada perusahaan.
“Ada 16 perusahaan investasi padat karya yang terlibat dalam tahap pertama program investasi ini,” katanya.
Ia menyebutkan, perusahaan tersebut terdiri dari 11 Perusahaan Modal Asing (PMA) dan 5 Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.
Dikatakan, dari 16 perusahaan investasi padat karya tersebut terdiri atas industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak 7 perusahan dengan total rencana investasi Rp.2,2 trilyun dan realisasi investasi Rp.2,7 trilyun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 58.300 orang dalam kurun waktu 2015 – 2019.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Perusahaan tersebut antara lain PT. Pou Yuen Indonesia, PT. Chang Shin Reksa Jaya, PT. Adis Dinamika Sentosa, PT. Feng Tay Indonesia Enterprises, PT. Parkland World Indonesia, PT. Selalu Cinta Indonesia, dan PT. Seng Dam Jaya Abadi.
Industri tekstil sebanyak 8 (delapan) perusahaan dengan rencana investasi Rp.12,1 trilyun dan realisasi investasi Rp.8,5 trilyun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 57.705 orang dalam kurun waktu 2015 – 2019.
Perusahaan tersebut adalah PT. Sri Rejeki Isman, PT. Jaya Perkasa Textile, PT. Rayon Utama Makmur, PT. Nesia Pan Pacific Clothing, PT. Eco Smart Garment Indonesia, PT. Delta Merlin Dunia Textile, PT. Delta Merlin Sandang Textile, PT. Apparel One Indonesia dan PT Jaya Perkasa Textile.
Sementara untuk Industri makanan dan minuman sebanyak 1(satu) perusahaan yaitu PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia. (L/P010/P4)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj Islmic News Agency (MINA)