Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia telah memeriksa hampir 20.000 sampel penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 menggunakan metode reaksi berantai polimerase (PCR) dalam waktu yang sama di puluhan laboratorium Tanah Air. Pemeriksaan menggunakan metode yang sama juga dilakukan di seluruh dunia guna menegakkan diagnosa dengan pasti.
“Sampel diperiksa di 40 laboratorium di seluruh Indonesia, baik di Jakarta maupun di daerah lain,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (11/4).
Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan lebih dari 790.000 alat pelindung diri (APD) berkualitas premium yang telah didistribusikan ke seluruh Indonesia. Pemerintah berharap keberadaan APD tersebut membantu para tenaga medis dalam menjalankan tugas.
“Ini semata-mata untuk menjaga agar semua tenaga kesehatan terlindungi dan dapat bekerja dengan baik,” ujar Yuri.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Pemerintah juga, kata Yuri, mencatat ada 18 ribu relawan medis dan nonmedis yang terlibat dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. Sementara donasi masyarakat mencapai Rp194 miliar.
Jumlah penderita COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat penderita penyakit virus corona (COVID-19) meningkat 330 orang sampai Sabtu (11/4), yang membuat jumlah pasien positif terkini menjadi 3.842 orang.
Dari total tersebut, 286 pasien dinyatakan sembuh dan 327 orang meninggal dunia.
DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia dengan 1.903 pasien positif, di mana 142 orang pulih dan 168 orang meninggal dunia. (R/R6/P2)
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Mi’raj News Agency (MINA)