Tripoli, 10 Rabi’ul Akhir 1437/ 20 Januari 2016 (MINA) – Pemerintah Persatuan Nasional Libia dibentuk Selasa, berdasarkan kesepakatan yang ditengahi PBB yang bertujuan mengakhiri pertumpahan darah selama bertahun-tahun.
Belum jelas apakah pemerintah tersebut mendapat dukungan luas dari para pemimpin faksi yang berperang.
Berbagai negara dunia menyerukan kepada parlemen negara itu agar mendukung pemerintahan baru guna memecahkan kelumpuhan politik yang menjadi ladang subur bagi kaum jihadis dan para penyelundup manusia.
Hanya separuh dari para anggota parlemen yang menandatangani persetujuan yang ditaja PBB itu bulan lalu.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Pemerintah persatuan, yang dipimpin pengusaha Fayez al-Sarraj, terdiri dari 32 menteri, pemerintah mengumumkan pada halaman Facebook, IINA News melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kepala Misi Pendukung PBB di Libia (UNSMIL), Martin Kobler mengucapkan selamat kepada rakyat Libia dan ketua dewan pembentukan pemerintah kesepakatan nasional dan mendesak DPR Libia segera bersidang dan mengesahkan pemerintahan baru.
Pada 17 Desember 2015, dengan arahan PBB, sekitar 80 dari 188 anggota parlemen Libia yang diakui secara internasional dan 50 dari 136 anggota Kongres Nasional Umum yang berkedudukan di Tripoli menandatangani kesepakatan pembentukan pemerintah persatuan nasional. (T/AE/R07)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris