PEMERINTAH PERSATUAN PALESTINA: RENCANA REKONSTRUKSI GAZA 48 TRILIUN

Rapat kaabinet persatuan Palestina yang dipimpin PM Rami Hamdallah pekan ini di Ramallah, Palestina. (Foto: IMEMC)
Rapat kaabinet persatuan yang dipimpin PM Rami Hamdallah pekan ini di Ramallah, Palestina. (Foto: IMEMC)

Ramallah, 12 Dzulhijjah 1435/6 Oktiber 2014 (MINA) – Pemerintah Persatuan Palestina mengumumkan rencana untuk pemulihan dan pembangunan kembali mencapai $ 4 Miliar (Rp. 48,58 triliun), setelah presentasi kepada Kabinet Palestina pekan ini.

Rencana tersebut dikembangkan Komite Antar-Menteri Tertinggi untuk Pemulihan dan Pembangunan Kembali Gaza, yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Palestina Dr. Mohammad Mustafa.

Rencana itu membentuk dasar untuk memobilisasi sumber daya dan upaya pada konferensi internasional di Kairo, Mesir, pada 12 Oktober 2014 mendatang. “Pemerintah tidak akan lagi menerima isolasi dan represi dari orang-orang kami di Gaza,” kata Dr. Mohammad Mustafa sebagaimana dilaporkan International Middle East Media Center (IMEMC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

“Gaza adalah bagian integral dari negara Palestina dan gerbang menuju Mediterania. Perkembangannya sangat penting untuk kelangsungan hidup negara Palestina. Tidak ada keraguan bahwa keberhasilan Pemerintah dalam rekonstruksi Gaza adalah kunci untuk memastikan stabilitas Gaza, Palestina, dan kawasan,” tambah Mustafa

Rencana tersebut didasarkan pada penilaian awal Pemerintah dilakukan di Gaza oleh kementerian dan lembaga Palestina dengan dukungan dari mitra lokal dan internasional. Penilaian menggunakan situasi sebelum serangan sebagai dasar tetapi mengkontekstualisasikan itu dalam pengalaman blokade panjang dan terus menerus oleh di Gaza.

Rencana itu dikembangkan dengan tujuan untuk transisi dari upaya bantuan akan kebutuhan pembangunan jangka panjang. Pemerintah berencana menggunakan 414 juta dolar AS sekitar lima triliun rupiah untuk menanggapi keperluan mendesak warga, sementara melakukan senilai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar 14,57 triliun rupiah untuk merangsang pemulihan awal Gaza.

Tahap rekonstruksi jangka panjang akan membutuhkan dana sebesar 2,4 miliar dolar AS atau sekitar 29,14 triliun rupiah. Pemerintah memperkirakan dana sejumlah 1,9 miliar dolar AS atau sekitar 23 triliun rupiah diperlukan untuk memperbaiki infrastruktur publik dan swasta.

Perumahan adalah hal yang paling penting di Gaza saat ini. Musim dingin diperkirakan melanda Gaza hanya beberapa pekan lagi. Lebih dari 110.000 orang Gaza masih mengungsi, di pusat-pusat kolektif atau keluarga angkat, menunggu resolusi yang bermartabat untuk kondisi tunawisma mereka.

Revitalisasi ekonomi akan memerlukan dana sebesar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar 29,14 triliun rupiah, seperti pembangunan infrastruktur. Kembali mengaktifkan produktivitas ekonomi sangat penting untuk memulihkan mata pencaharian dan memungkinkan bisnis lokal untuk melayani dan mendapatkan keuntungan dari proses pemulihan dan rekonstruksi.

Segera setelah konflik ini, Pemerintah akan mengalokasikan 700 juta dolar AS atau sekitar 8,5 triliun rupiah untuk menyediakan jaring pengaman sosial yang lebih luas, kesehatan dan psikososial yang kuat, dan kesempatan pendidikan yang lebih besar.

Pemerintah Persatuan Palestina akan melakukan upaya konsolidasi, mengakhiri masa-masa perpecahan politik dan geografis. Kapasitas operasional akan dibangun di tingkat pusat dan daerah.(T/R05/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0