Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Sebut Tidak Ada Kerjasama Dengan Sekolah Gulen

Rudi Hendrik - Selasa, 2 Agustus 2016 - 19:13 WIB

Selasa, 2 Agustus 2016 - 19:13 WIB

263 Views

(Foto: Istimewa)

Jakarta, 28 Syawwal 1437/2 Agustus 2016 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim mengatakan seluruh lembaga pendidikan keagaman Indonesia tidak ada yang bekerja sama dengan lembaga yang dilarang pemerintah Turki.

Menurutnya, baik pondok pesantren, madrasah, maupun perguruan tinggi tidak ada yang melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan milik Fethulah Gulen yang dilarang Turki, kecuali satu dengan UIN Ciputat.

“Namun itu pun hanya sebatas kerjasama MOU tidak kunjung ditindaklanjuti. Sejak April tahun ini, jauh sebelum munculnya larangan pemerintah Turki, kami telah memutus kerjasama itu karena sudah terlalu lama tidak ada tindaklanjutnya,” tegas Lukman di hadapan para peserta wisuda santri Haffal Al-Quran yang mendapat beasiswa ke Turki, Di Kemenag, Jakarta, Selasa (2/8).

Wisuda tersebut merupakan kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia-Turki/United Islamic Cultural Centre of Indonesia-Turkey (UICCI).

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Sebelumnya, Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Indonesia meminta agar pemerintah menutup‎ sembilan sekolah yang disinyalir bekerja sama dengan Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD) ‎ditolak.

Penolakan itu ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat meninjau Sekolah Kharisma Bangsa, Jumat (29/7).

“Kami tidak akan menutup sembilan sekolah yang diminta Kedubes Turki di Indonesia, salah satunya Kharisma Bangsa. Sekolah ini merupakan aset bangsa, jadi tidak boleh ditutup,” tegas Muhadjir kepada wartawan.

Penutupan, menurut Muhadjir, hanya akan dilakukan pemerintah kalau ditemukan unsur-unsur kurikulum meresahkan masyarakat maupun peserta didik.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

“Saya sudah konfirmasi ke yayasan, kerja sama dengan Turki sudah lama berakhir. Jadi mereka tidak ada kaitan dengan gerakan Gulen,” tegasnya.(L/R04/M09/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia