Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Serius Tangani Kompensasi Korban Crane

Rana Setiawan - Ahad, 5 Maret 2017 - 16:58 WIB

Ahad, 5 Maret 2017 - 16:58 WIB

933 Views

Crane yang jatuh di Masjidil Haram, Mekkah pada 11 September tahun lalu. (foto: arabnews)

Crane yang jatuh di Masjidil Haram, Mekkah pada 11 September tahun lalu. (foto: arabnews)

Jakarta, 6 Jumadil Akhir 1438/ 5 Maret 2016 (MINA) – Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Riyadh terus menindaklanjuti rencana Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan kompensasi bagi korban/ahli waris korban jatuhnya crane di Masjidil Haram.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah meminta KBRI untuk terus berkomunikasi dengan pihak terkait di Riyadh. “Menlu juga selalu menyampaikan masalah ini dalam setiap pertemuan bilateral dengan Menlu Arab Saudi pada berbagai kesempatan,” demikian penjelasan pihak Kemlu melalui keterangan pers yang diterima MINA, Ahad (5/3).

Menanggapi permintaan KBRI Riyadh, pada tanggal 19 Februari 2017 Kemlu Saudi telah menyampaikan nota tertulis yang intinya menyampaikan bahwa proses verifikasi korban crane dari Warga Negara Indonesia telah selesai sehingga tinggal menunggu penerbitan cek oleh Kementerian Keuangan Arab Saudi.

“Pemerintah Arab Saudi telah membentuk tim untuk mempercepat proses pembayaran tersebut,” tulisnya.

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Senada dengan Menlu, dalam kesempatan Raker dengan DPR pada 14 Februari 2017 lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga menegaskan bahwa santunan yang dijanjikan Pemerintah Arab Saudi akan diberikan kepada keluarga korban musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram masih diproses.

“Pemerintah Indonesia, melalui Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jedah telah melengkapi data/berkas nama-nama korban yang dibutuhkan pemerintah Arab Saudi dalam pencairan bantuannya. Dari pantauan kami, mereka masih memproses bentuk bantuan tersebut,” jelas Lukman.

Penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M diwarnai dengan musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram pada Jumat, 11 September 2015. Tercatat ada 12 jamaah haji Indonesia yang wafat dan lebih dari 45 jamaah lainnya luka-luka.

Ke-12 korban wafat itu adalah Iti Rasti Darmini (JKS 23), Masnauli Sijuadil Hasibuan (MES 09), Nurhayati Rasad Usman (PDG 04), Ferry Mauluddin Arifin Dulhai (JKS 12), Adang Joppy Lili (JKS 16), Sriyana Marjo Sihono (SOC 27), Masadi Saiman Tarimin (SUB 38), Siti Rukayah Abdus Somad Dasimon (SUB 39), Darwis Rahim Cogge (UPG 18), Saparini Baharuddin Abdullah (MES 08), Painem Dalio Abdullah (MES 08), dan Janniro Gadumbang Siregar (MES 09).

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Pemerintah Arab Saudi menjanjikan santunan sebesar 1 juta Saudi Riyal untuk keluarga korban yang wafat dan korban luka yang menyebabkan cacat fisik atau luka berat, serta 500 ribu Saudi Riyal untuk korban luka lainnya.

Menurut Menag, Pemerintah melalui Konjen dan Teknis Urusan Haji (TUH) di Jeddah terus memonitor dan berkomunikasi dengan Pemerintah Saudi Arabia. Pemerintah Indonesia sudah memenuhi semua permintaan Pemerintah Saudi. “Pemerintah akan selalu berupaya melakukan hal-hal terbaik dalam diplomasi,” jelasnya.

“Bukan Indonesia saja, namun negara-negara lain yang jamaahnya menjadi korban juga belum cair (santunanya),” tambahnya. (T/R01/P02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Bendera Palestina dikibarkan di komplek Masjid Al-Aqsa (Sumber: Anadolu Agency)
Palestina
Indonesia
Indonesia