Jakarta, MINA – Kementerian Luar Negeri RI pada Senin (25/11) mempertemukan para startup, modal ventura dan pengambilan kebijakan di Jakarta dalam acara “Kemlu for Startup: Menarik Investasi Modal Ventura Lokal dan Internasional” dalam rangka memperkuat ekosistem perekonomian nasional dan interaksinya di dunia internasional.
Acara tersebut dihadiri oleh Wamenlu RI Mahendra Siregar dan Menteri Riset, Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, para modal ventura baik nasional dan internasional serta ratusan inovator startup dari berbagai wilayah di Indonesia.
Wamenlu menekankan, startup dalam arti pelaku ekonomi digital merupakan tumpuan penting bagi pendorong perekonomian Indonesia kedepan. Tentu hal tersebut merupakan salah satu tugas dan pilar utama deplomasi ekonomi Kemlu RI.
“Membawa startup atau keseluruhan teknologi secara umum menjadi lebih berwawasan atau berstandar Internasional, baik dari segi ventura capital, accelerator, dan bagian-bagian yang diperlukan untuk memperkuat startup,” kata Mahendra memberikan sambutan di Jakarta pada Senin.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia optimistis upaya untuk memperkuat kualitas ekosistem tersebut akan mendapatkan tanggapan lebih baik dan diperkuat di masa yang akan datang. Dan dari pertemuan tersebut diharapkan ada masukan dan saran untuk dibawa dalam pertemuan mendatang.
Dalam situasi global yang tidak menentu ini, menurutnya, hal yang bisa dilakukan Indonesia adalah dengan tidak menutup diri namun harus dengan mendorong suatu ekosistem dan daya saing yang muncul dari dalam negeri dan sanggup bersaing di tingkat internasional.
Dalam meningkatkan perekonomian melalui startup ataupun dunia digital, Indonesia memiliki faktor-faktor tidak banyak dimiliki oleh negara lain, seperti penduduk usia muda, negara demokrasi, dan banyak kelompok masyarakat belum memiliki akses pasar.
Sejalan dengan Wamenlu, Menristek mengatakan, pemerintah terus mendorong dan memperhatikan lahirnya banyak startup yang kreatif di Indonesia, terutama startup yang berbasis teknologi dalam arti luas.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Selain, dalam konteks menghadapi kelemahan global, saya ingin mengangkat peran startup yang jauh lebih strategi lagi, yaitu untuk mendukung Visi Indonesia Maju 2045 , 100 tahun kemerdekaan,” ujar Bambang.
Selain mendorong lahirnya startup-startup, Bambang juga mengingatkan pentingnya mempersiapkan objek dan regulasinya.
“Bukan hanya mengembangkan platformnya tapi juga dari sisi barangnya, jangan sampai hanya mempermudah barang impor masuk ke rumah tangga,” tegasnya. (L/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon