Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Targetkan Lima Rektor Asing Pimpin Universitas Indonesia

Hasanatun Aliyah - Selasa, 30 Juli 2019 - 20:02 WIB

Selasa, 30 Juli 2019 - 20:02 WIB

7 Views

Menristekdikti M.Nasir (Elshinta)

Jakarta, MINA – Pemerintah menargetkan dalam empat tahun ke depan mulai 2020 sampai 2024, Universitas Indonesia dipimpin oleh lima rektor dari luar negeri (asing).

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mencontohkan, saat ini banyak negara yang sudah mendatangkan profesor-profesor  asing untuk memimpin perguruan tinggi di negaranya, seperti  universitas di Arab yang sebelumnya tahun 2005 berada pada ranking di atas 800 kini menjadi ranking 120-an. Selain itu, hal sama juga dilakukan di Singapura, Taiwan, dan Hongkong.

“Negara-negara lain sukses karena dia kolaborasi dengan rektor asing dan profesor dari negara lain, contoh Singapur rektor dan dosennya dari asing, Arab Saudi, Taiwan, Hongkong  juga melakukan hal yang sama. Kapan indonesia melakukan?” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/7).

Ia melanjutkan, selama ini perguruan tinggi Indonesia masih sangat tertinggal untuk berada di ranking dunia, hanya tiga kampus yang masuk di 500 rangking besar dunia.  Sementara Arab Saudi mampu mengejar rangking karena mengundang profesor asing untuk bisa mengajar dengan jumlah 40 persen dari seluruh universitasnya.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Rencananya tidak harus 40 persen. Saya akan ambil 2 atau 5 rektor asing hanya pada perguruan tinggi tertentu, ya saya anggap gak usah harus 40 persen, katakan di 15 persen sudah luar biasa. Kalau dosennya di perguruan tinggi semuanya ada 2.000, paling gak antara 200 sampai 300 dosen asing itu sudah kelihatan,” jelasnya.

Ia menekankan Indonesia harus berani mencoba tahun depan untuk melihat bagaimana dampaknya kepada pendidikan tinggi di Indonesia.

“Ini bukan jalan satu-satunya. Ini adalah alternatif yang saya ambil pada saat ini. Dan kita coba bandingkan pada 2020-2024 kalau ada rektor asing dampaknya apa yang terjadi. Negara lain telah melakukan ini dan mendapatkan dampak positif,” tambahnya. (L/R10/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom