Magelang, MINA – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) untuk menekan tingginya angka perkawinan anak di Indonesia
“Kita targetkan angka kawin anak turun hingga 8,74 persen di 2024 dan 6,94 persen di 2030,” ujar Kapala Subdirektorat (Kasubdit) Bina Keluarga Sakinah, Kemenag, Agus Suryo Suripto dalam Seminar Cegah Kawin Anak di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/11).
Suryo menjelaskan program tersebut digelar untuk memberi pemahaman terkait pendidikan keluarga bagi kalangan remaja.
“BRUS ini merupakan tindakan kecil, namun kita harapkan akan berdampak besar bagi kemajuan bangsa. Tindakan kecil untuk dampak yang besar, kontribusi penting bagi kemajuan Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, Warga Rentan Tetap Diminta Waspada
Menurut Suryo, perkawinan anak merupakan salah satu persoalan serius. Perkawinan anak dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak.
“Perkawinan anak dapat menyebabkan stunting, putus sekolah, dan kekerasan dalam rumah tangga,” katanya.
Suryo berharap, program BRUS juga dapat memberi pemahaman kepada remaja tentang pentingnya menunda usia pernikahan dan menjaga kesehatan reproduksi.
“BRUS juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas keluarga sakinah,” pungkasnya. (R/R5/R1)
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Cerah Berawan Jumat Ini, Ada Potensi Hujan Ringan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Bedah Berita MINA] Pembunuhan Wartawan Gaza, Upaya Pembungkaman terhadap Fakta