Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan Senin 6 Juni

habibi - Ahad, 5 Juni 2016 - 19:50 WIB

Ahad, 5 Juni 2016 - 19:50 WIB

410 Views ㅤ

Jpeg

Jakarta, 29 Sya’ban 1437/5 Juni 2016 (MINA) – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama telah memutuskan 1 Ramadhan 1437 Hijriyah jatuh pada besok Senin, 6 Juni 2016.

“Malam hari ini kita sudah memasuki bulan Ramadhan. Secara mufakat disepakati, 1 Ramadhan 1437 Hijriyah akan jatuh pada besok hari Senin, 6 Juni 2016,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin saat konferensi pers di Kantor Kemenag Jakarta, Ahad malam (5/6). Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Hasil putusan tersebut diambil setelah dilakukan Sidang Itsbat tertutup yang dilakukan Kemenag dan dihadiri oleh beberapa ormas keagamaan. Pemerintah melakukan dua metode dalam menentukan awal bulan puasa yakni hisab dan rukyat.

Dari hasil sidang tersebut diketahui ijtima jelang Ramadan 1437 H terjadi pada Ahad Legi, 5 Juni 2016 pukul 10:01:51 WIB. dan posisi hilal antara 2 derajat 14 menit sampai 4 detajat 6 menit dari seluruh wilayah tanah air. Sementara dari sisi rukyat, Kemenag mendapat laporan hilai terlihat di 6 lokasi dari 93 tempat pantau di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Menag Lukman berharap di bulan Ramadhan tahun ini bisa meningkatkan kualitas ibadah dan menambah keimanan seluruh umat Islam yang menjalaninya.

“Selamat menjalani bulan suci Ramadhan, semoga kita semua bisa menjaga kesucian Ramadhan agar kualitas ibadah kita meningkat dan agar kita menjalani ramadhan ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Di dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’aruf Amin merasa bersyukur karena pada Ramadhan tahun ini umat Islam yang ada di Indonesia bisa melaksanakan ibadah puasa secara serentak. Juga harus saling toleransi menyikapi perbedaan yang ada.

“Kita mensyukuri saat ini ibadah puasa bersama, suatu kenikmatan tersendiri, kita tidak hiruk pikuk dalam keperbedaan, bulan ini bulan penuh berkah, memperbaiki diri kita, membersihkan hati, dan dosa, juga menjaga ukhuwah Islamiyah kita dan sebangsa tanah air,” ujarnya. (L/M09/P001)

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam