Pemerintah Tripoli Janji Lacak Pembunuhan 30 Migran

Tripoli, MINA – Pemerintah yang diakui PBB di Tripoli berjanji untuk melacak pembunuhan 30 dalam serangan balas dendam setelah ‘migran klandestin’ membunuh seorang penyelundup Libya karena alasan yang tidak diketahui.

Keluarga penyelundup Libya yang terbunuh oleh para migran telah membalas dendam dengan membunuh 26 orang Bangladesh dan empat orang Afrika, kata pemerintah Tripoli, Kamis (28/5), demikian The New Arab melaporkan.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, pembunuhan itu terjadi di kota Mezdah, sekitar 150 kilometer (95 mil) selatan Tripoli.

Dikatakan, penyelundup berusia 30 tahun itu dibunuh oleh “migran klandestin” karena alasan yang tidak diketahui.

Sebagai balasan, anggota keluarganya membunuh 30 migran.

Kementerian mengatakan, sebelas migran lain, yang kewarganegaraannya tidak disebutkan, terluka dan dirawat di rumah sakit di Zentan, 170 km barat daya Tripoli.

Kekacauan selama bertahun-tahun setelah penguasa Moammar Gaddafi tumbang, para penyelundup mengubah Libya menjadi rute utama bagi migrasi ilegal ke Eropa.

Beberapa ribu migran dari Afrika sub-Sahara dan Asia terdampar di Libya dalam kondisi yang mengerikan.

Situasi mereka menjadi semakin kritis sejak Jenderal Khalifa Haftar melancarkan serangan ke Tripoli pada 2019, diikuti tahun ini oleh merebaknya virus corona baru. (T/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.