Jakarta, MINA – Pemerintah melalui Kementerian Agama RI tengah melakukan enam langkah dalam upaya peningkatan pelayanan haji tahun 2025.
Enam langkah upaya tersebut antara lain: peningkatan skema Murur, inovasi mengatasi kepadatan Mina, peningkatan sistem ekosistem ekonomi haji, skema pembiayaan haji berkeadilan, penyempurnaan penerapan istitha’ah kesehatan, serta persiapan matang untuk pelaksanaan haji 2025.
Berikut disampaikan Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Ditjen PHU Kementerian agama RI, Khalilurrahman, webinar bertajuk “Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024: Menuju Optimalisasi Pelayanan Haji 2025” yang digelar Kementerian Agama RI, Forum Komunikasi KBHIU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh), Komnas Haji bekerjasama dengan Umroh.com belum lama ini.
Menurut Khalilurrahman dalam rilis diterima MINA, Senin (26/8), enam upaya peningkatan kualitas haji Indonesia yang menjadi arahan Menag ini yakni pertama, sukses Armuzna dengan skema Murur perlu ditingkatkan. Untuk haji tahun 2025, skema Murur agar dipersiapkan sejak awal penyelenggaraan. Terutama data jamaah yang akan mengikuti skema Murur sudah diketahui sebelum keberangkatan ke tanah suci.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Kedua, pembahasan terkait kepadatan Mina, di mana salah satu upayanya perlu memperbaiki cara manasik dan komunikasi publik terkait kepadatan Mina ini.
Pemahaman tentang Mina ini, penting disosialisasikan karena peningkatan fasilitas di Mina direncanakan baru akan siap dalam dua tahun ke depan. Artinya, tahun 2025 kondisi Mina kemungkinan masih sama dengan tahun 2024.
Indonesia tahun ini mendapat kuota sebesar 221.000 jamaah. Selain itu, ada tambahan sebesar 20.000 kuota sehingga totalnya menjadi 241.000 jamaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.
Sementara area jamaah haji reguler di Mina hanya seluas 172.000 m2. Sehingga, jika dibandingkan dengan jumlah jamaah reguler saat ini, rasionya setiap orang hanya dapat area seluas 80 cm2.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Pada penyelenggaraan ibadah haji 2022, diketahui bahwa kuota haji Indonesia hanya 100.051 jamaah. Ini terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus.
Selain itu, Kemenag juga terus melakukan diskusi dengan otoritas Arab Saudi agar persoalan laten kepadatan Mina ini segera mendapatkan solusinya. Termasuk jika memungkinkan penerapan skema tanazul secara sistematis dan terencana.
Ketiga, upaya peningkatan ekosistem ekonomi haji. Tahun ini ada 70 ton bumbu nusantara yang diekspor ke Saudi. Potensi ke depan akan terbuka lebar, karena kebutuhannya menurut perhitungan mencapai 300 ton.
Selain itu, di tahun ini ada sekitar 1,7 juta boks makanan siap saji yang didistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna. Jumlahnya masih bisa ditingkatkan karena potensi kebutuhan untuk makanan siap saji ini bisa mencapai 5-6 juta boks.
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda
Keempat, soal skema pembiayaan haji. Sejak 2022, Kemenag sudah menggulirkan skema biaya haji berkeadilan. Muzakarah Perhajian di Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo pernah merekomendasikan untuk keberlangsungan penyelenggaraan ibadah haji ke depan dan pemenuhan syarat istitha’ah, maka perlu penyesuaian biaya perjalanan ibadah haji (Bipih).
Rekomendasi tersebut dikeluarkan mengingat besarnya penggunaan nilai manfaat dana haji pada operasional haji tahun 1443 H/2022 M.
Kelima, upaya evaluasi terhadap kebijakan penerapan istitha’ah kesehatan. Pada tahun ini, jumlah jamaah haji wafat ada 461 orang. Angka ini menurun dibanding tahun lalu di mana jumlah jamaah wafat mencapai 773 orang.
Terakhir,soal persiapam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Seperti diketahui, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah mengumumkan kuota haji Indonesia tahun 2025 sebesar 221.000.
Baca Juga: Angkatan Kedua, Sebanyak 30 WNI dari Suriah Kembali ke Tanah Air
Khalilurrahman dalam paparannya juga menyampaikan, pelaksanaan haji tahun 2024 telah berjalan dengan baik meskipun menghadapi berbagai dinamika.
“Alhamdulillah, pelaksanaan haji 2024 telah selesai dengan lancar dan lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami sangat terbuka menerima masukan yang membangun untuk optimalisasi pelayanan haji di tahun mendatang,” ujarnya.
Sementara Sekjen Forum Komunikasi KBIHU, Drs. H. Cepi Supriatna, menegaskan komitmen KBIHU dalam mendampingi calon jamaah haji.
“Kami sangat terbuka untuk mendampingi calon jamaah haji dalam persiapan haji, baik melalui KBIHU di setiap daerah maupun secara mandiri. Kami akan menjalankan tugas pokok dan fungsi KBIHU agar masing-masing pihak lebih memahami hak dan kewajibannya,” jelasnya.
Baca Juga: Antisipasi Macet saat Nataru, Truk Barang akan Dibatasi Mulai 21 Desember
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj, menekankan pentingnya literasi dan edukasi terkait kuota haji dan tantangan yang dihadapi Kemenag.
“Diharapkan masyarakat dapat memahami capaian penyelenggaraan haji 2024 dan Kemenag mampu mengatasi tantangan di tahun 2025, seperti perubahan iklim yang menyebabkan suhu lebih panas dan masalah teknis lainnya,” ungkapnya.
Mustolih juga menambahkan, tahun ini terdapat keterwakilan tim Amirul Hajj perempuan sebagai bentuk apresiasi kepada kaum perempuan yang jumlahnya signifikan di antara jamaah haji.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional