Caracas, MINA – Dua negara Amerika Selatan, Uruguay dan Venezuela memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke sejumlah kota di Amerika Serikat setelah penembakan massal yang menewaskan lebih dari 30 orang di Texas dan Ohio pada akhir pekan.
Sekitar 13 jam setelah tragedi penembakan yang terjadi di El Paso, Texas, menewaskan 22 orang, serangan serupa juga mengguncang Dayton, Ohio, ketika seorang pria bersenjata lapis baja melepaskan tembakan di sebuah area hiburan malam menewaskan 9 orang.
Kementerian Luar Negeri Venezuela dalam pernyataan pada Senin (5/8), menyoroti peningkatan aksi kekerasan, diskriminasi rasial dan kebencian terhadap populasi migran di AS dan menyalahkan kaum elit yang memegang kekuasaan politik di Washington. Demikian Anadolu melaporkan.
“Kami memperingatkan warga Venezuela, yang tinggal di atau akan melakukan perjalanan ke AS, untuk ekstra hati-hati atau menunda perjalanan mereka, mengingat maraknya tindakan kekerasan dan kebencian baru-baru ini,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pejabat Uruguay juga menggunakan bahasa yang sama dalam peringatan perjalanan mereka dan meminta warganya untuk mengambil tindakan pencegahan dan menghindari kerumunan besar terutama di kota-kota metropolitan.
Pekan lalu, AS meningkatkan peringatan perjalanan ke Uruguay, memperingatkan warganya untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sebelumnya, Washington juga mengeluarkan travel warning ke Venezuela pada Januari, menyarankan para pelancong untuk menghindari perjalanan ke negara itu karena kejahatan, kerusuhan sipil, infrastruktur kesehatan yang buruk, serta penangkapan dan penahanan sewenang-wenang terhadap warga negara AS. (T/R03/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza