Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia mengusulkan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2026 atau 1447 Hijriah sebesar Rp88.409.365 per jemaah. Dari total biaya tersebut, calon jemaah haji diusulkan menanggung Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebesar Rp54.924.000 atau sekitar 62 persen.
Usulan tersebut disampaikan Wakil Menteri Agama, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam rapat Panitia Kerja (Panja) BPIH bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (27/10).
“Untuk tahun 1447 Hijriah atau 2026 Masehi, pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah sebesar Rp88.409.365. Dengan komposisi Bipih sebesar Rp54.924.000 atau setara dengan 62 persen dari nilai total, sedangkan nilai manfaat optimalisasi sebesar Rp33.485.365 atau 38 persen,” ujar Dahnil.
Menurut Dahnil, komposisi ini mempertimbangkan keseimbangan antara kemampuan jemaah dalam membayar biaya haji dan keberlanjutan nilai manfaat dana haji yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Ia menegaskan bahwa pemerintah berupaya menjaga agar biaya haji tetap proporsional, transparan, dan berkeadilan.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta di Level Sedang, Warga Diimbau Tetap Waspada
“Pemerintah terus berupaya agar biaya haji tidak membebani jemaah, namun tetap menjamin kualitas layanan selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci,” tambahnya.
Sementara itu, pembahasan lebih lanjut mengenai usulan BPIH 2026 akan dilakukan antara pemerintah dan Komisi VIII DPR RI dalam rangka penetapan besaran biaya akhir yang akan ditanggung jemaah dan diambil dari nilai manfaat.
Rapat Panja BPIH ini menjadi langkah awal dalam proses penetapan biaya haji tahun 2026, yang diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi masyarakat calon jemaah haji dalam merencanakan keberangkatan mereka ke Tanah Suci. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jakarta Diguyur Hujan Ringan, Pertanda Awal Musim Hujan di Akhir Oktober
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur