Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Utamakan Opsi Dialog Dalam Pembebasan 10 WNI

Rana Setiawan - Senin, 4 April 2016 - 21:37 WIB

Senin, 4 April 2016 - 21:37 WIB

353 Views

Presiden Joko Widodo. (Foto: Rana/MINA)

Jakarta, 25 Jumadil Akhir 1437/4 April 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya membebaskan 10 Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera di perairan Filipina.

“Opsi dialog tetap didahulukan untuk menyelamatkan yang disandera,” kata Jokowi di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (3/4) malam, , demikian seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.

Presiden mengatakan bahwa dirinya secara khusus telah mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk berbicara dengan Pemerintah Filipina. Selain itu, Presiden menggarisbawahi bahwa kejadian penahanan WNI berada di wilayah Filipina.

“Sehingga tidak bisa kita masuk seenaknya. Tidak bisa,” kata Jokowi.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Meski lebih mengutamakan opsi dialog, pemerintah telah menyiapkan pasukan reaksi cepat di Tarakan, Kalimantan Utara. Bahkan Presiden mengatakan bahwa dirinya terus memantau persiapan  pasukan reaksi cepat ini.

“Tapi untuk masuk ke wilayah negara lain harus ada izin, dan memang kemarin dilaporkan dari menteri luar negeri yang juga selalu saya kontak, harus ada izinnya dari parlemen. Nah ini yang masih belum,” ujarnya.(T/R05/Ro2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Sebanyak 40 warga negara Indonesia (WNI) dan satu warga negara asing (pasangan WNI) kembali berhasil dievakuasi dengan selamat dari Lebanon dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Senin (7/10/2024) (Foto: Infomed Kemlu RI)
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur
Indonesia