Aden, 16 Rajab 1437/24 April 2016 (MINA) – Pasukan Pemerintah Yaman memerangi kelompok militan Al-Qaeda di selatan negara itu di saat di Kuwait berlangsung dialog damai dengan oposisi bersenjata Houthi.
Serangan itu bertujuan untuk memukul mundur kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) yang memperoleh kemajuan selama perang saudara setahun di negara itu.
Warga dan sumber militer mengatakan pada Sabtu (23/4), puluhan pejuang AQAP tewas dalam bentrokan.
Menurut PBB, perang di Yaman sejauh ini telah menewaskan lebih dari 6.800 orang dan memaksa 2,5 juta orang mengungsi sejak Maret tahun lalu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sementara itu, Utusan PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed menggambarkan awal perundingan damai di Kuwait antara delegasi pemerintah dan oposisi Houthi berjalan “konstruktif”.
Ia juga menyerukan dihentikannya serangan udara oleh koalisi negara Arab sekutu pemerintah Yaman dan tembakan rudal oleh oposisi Houthi.
Dia mengatakan, memperkuat gencatan senjata 11 April adalah penting untuk keberhasilan negosiasi di Kuwait.
Hingga saat ini, Houthi masih menguasai ibukota Yaman, Sanaa, sejak September 2014.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Meskipun Ould Cheikh Ahmed berkomentar positif, tapi satu sumber pemerintah mengatakan terus terjadi perselisihan dalam pembicaraan.
Pemerintah ingin Houthi dan pasukan mantan presiden Ali Abdullah Saleh mundur dari kota dan menyerahkan senjata sebelum membahas solusi perbedaan pendapat politik.
Adapun Houthi dan sekutunya ingin pemerintah persatuan dibentuk sebelum perundingan perlucutan senjata.
Wartawan Al Jazeera Hashem Ahelbarra melaporkan dari Kuwait City yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), rintangan utama dalam negosiasi adalah besarnya ketidakpercayaan antara pihak yang berseteru. (T/P001/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon