Marib, MINA – Pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi pada Sabtu (13/2) menuduh pemberontak Houthi menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dalam serangan terbaru mereka di Marib, utara Yaman.
Awal bulan ini, pemberontak melanjutkan upayanya untuk merebut kota Marib, 120 kilometer (75 mil) timur ibu kota Sanaa.
Kota itu terletak dekat dengan beberapa ladang minyak terkaya Yaman dan penguasaannya akan menjadi hadiah utama bagi para pemberontak.
Namun, pertempuran tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bagi ratusan ribu warga sipil terlantar, yang berlindung di kamp-kamp di gurun sekitar yang meluas ke perbatasan Saudi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Pejabat militer yang loyal kepada pemerintah Yaman mengatakan, pemberontak telah menggunakan penduduk kamp Al-Zor di distrik Sirwah, provinsi itu, sebagai “perisai manusia” sejak mereka merebut daerah itu pekan lalu.
Selama 24 jam terakhir, setidaknya 12 loyalis dan 20 pejuang pemberontak tewas dalam bentrokan di utara dan barat Marib, katanya.
Tidak ada sumber independen untuk memverifikasi jumlah korban tewas, tetapi jelas bahwa kedua belah pihak telah menderita banyak korban dalam pertempuran baru untuk kota itu.
Hingga awal tahun lalu, Marib terhindar dari perang saudara terburuk yang meletus pada 2014. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan