Athena, MINA – Misi pelayaran kemanusiaan Global Sumud Flotilla semakin mendapatkan dukungan internasional. Pemerintah Yunani secara resmi memberikan jaminan keamanan bagi armada kapal sipil yang membawa ratusan aktivis dan relawan dari 45 negara untuk menembus blokade Gaza.
Menteri Luar Negeri Yunani, George Gerapetritis menyampaikan komitmen tersebut dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Jumat (26/9).
“Saat ini sebagian besar armada Global Sumud Flotilla sudah tiba di perairan Pulau Kreta yang masuk dalam wilayah laut Yunani. Kami menjamin keamanan pelayaran mereka,” kata Gerapetritis, dikutip dari Al-Jazeera.
Ia menambahkan, Yunani juga telah memberi pemberitahuan resmi kepada pihak Israel mengenai partisipasi warga negaranya dalam misi tersebut.
Baca Juga: Hasil Kunjungan Prabowo ke Belanda Sepakati Pengembalian 30 Ribu Artefak Bersejarah
“Kami meminta kepastian agar perjalanan ini dapat berjalan dengan aman dan sesuai dengan prinsip kemanusiaan,” tegasnya.
Dukungan serupa juga datang dari Italia dan Spanyol. Sehari sebelumnya, pemerintah kedua negara itu menegaskan komitmen untuk mengamankan pelayaran armada kemanusiaan ini. Menteri Pertahanan Italia bahkan memerintahkan Angkatan Laut (AL) untuk mengawal langsung kapal-kapal Global Sumud Flotilla.
Spanyol pun melakukan langkah yang sama dengan mengerahkan armada perang demi memastikan keselamatan relawan internasional di tengah risiko serangan Israel.
Sementara itu, ratusan anggota Parlemen Uni Eropa secara bersama-sama menyerukan kepada negara-negara lain, baik di Eropa maupun belahan dunia lainnya, untuk memberikan perlindungan diplomatik dan keamanan bagi Global Sumud Flotilla.
Baca Juga: PBB dan Uni Eropa Ingatkan ISIS-K Dapat Merekrut Pengungsi Afghanistan
Misi Global Sumud Flotilla dipandang sebagai simbol solidaritas internasional terhadap rakyat Gaza yang selama 18 tahun terakhir hidup dalam blokade ketat Israel. Armada ini membawa bantuan pangan, obat-obatan, serta perlengkapan medis yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan akut akibat agresi militer Israel.
Global Sumud Flotilla merupakan kelanjutan dari misi kemanusiaan internasional yang bertujuan mematahkan blokade laut Israel terhadap Jalur Gaza. Kata “Sumud” dalam bahasa Arab berarti “keteguhan” atau “bertahan”, mencerminkan semangat perjuangan rakyat Palestina.
Misi ini melibatkan kapal-kapal sipil yang mengangkut bantuan kemanusiaan dan aktivis dari berbagai negara. Gerakan flotilla pertama kali dikenal dunia setelah tragedi Mavi Marmara pada Mei 2010, ketika pasukan Israel menyerbu kapal kemanusiaan yang berlayar menuju Gaza, menewaskan sembilan aktivis dan memicu kecaman global.
Dalam misi tahun 2025 ini, ratusan relawan internasional ikut serta, termasuk politisi, dokter, jurnalis, dan tokoh kemanusiaan. Mereka tidak hanya membawa bantuan fisik, tetapi juga pesan moral untuk menekan komunitas internasional agar segera mengakhiri blokade ilegal yang melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. []
Baca Juga: Sydney Pamerkan Karya Seni Interaktif Kenang Tragedi Muslim Rohingya
Mi’raj News Agency (MINA)